Kepercayaan Publik Indonesia terhadap Jurnalis Tertinggi di Dunia, Ini Kata AMSI Aceh

Share

NUKILAN.id | Banda Aceh – Tingkat kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap profesi jurnalis tercatat sebagai yang tertinggi di dunia berdasarkan Ipsos Global Trustworthiness Index 2024 yang dirilis pada Oktober tahun lalu. Survei global ini menunjukkan bahwa 51 persen publik Indonesia menaruh kepercayaan kepada jurnalis, jauh di atas rata-rata global yang hanya 27 persen.

Angka tersebut bahkan kontras dengan kondisi di negara-negara maju seperti Jepang dan Korea Selatan, yang masing-masing hanya mencatatkan 13 persen dan 16 persen tingkat kepercayaan terhadap jurnalis.

Menanggapi temuan ini, Ketua Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Aceh, Aryos Nivada, menilai bahwa kepercayaan publik Indonesia terhadap jurnalis bukanlah sesuatu yang terjadi secara tiba-tiba atau tanpa sebab, melainkan merupakan hasil dari realitas sosial yang kompleks di Tanah Air.

“Hal ini dikarenakan hampir semua lembaga seperti lembaga hukum dan pemerintahan itu sudah tidak mendapatkan nilai positif di hati masyarakat, khususnya dalam hal untuk memastikan hak-hak dari masyarakat dalam pelayanan publik itu bisa berjalan,” ungkap Aryos saat diwawancarai Nukilan.id, Kamis (10/4/2025).

Menurutnya, krisis kepercayaan terhadap lembaga-lembaga formal justru membuka ruang bagi profesi jurnalis untuk tampil sebagai pilar penting dalam membangun kepercayaan publik dan mendorong perubahan sosial.

“Makanya pilar untuk menciptakan perubahannya itu ada di jurnalis. Jurnalis menjadi mediator sekaligus sosok yang dianggap mampu untuk merubah keadaan menjadi lebih bagus dalam memberikan masukan dan input-input positif terhadap kondisi realitas sosial masyarakat di Indonesia ke depan,” lanjutnya.

Lebih jauh, Aryos menilai bahwa kepercayaan terhadap jurnalis bahkan telah menjadi tren nasional, di mana posisi jurnalis semakin strategis dalam struktur sosial-politik Indonesia.

“Makanya ini menjadi tren secara nasional, bahwa jurnalis punya posisi tawar secara strategis,” kata Aryos.

Aryos mengungkapkan bahwa kekuatan jurnalis tidak hanya terletak pada kemampuannya menyampaikan informasi, tetapi juga dalam fungsi-fungsi lain yang melekat, seperti kontrol sosial dan edukasi masyarakat.

“Ya karena dia memiliki corong yang bisa memberikan informasi kepada publik sekaligus penyidikan. Dan juga dapat memberikan pembelajaran terhadap transfer ilmu dan pengetahuan,” tutup Aryos.

Survei ini menjadi sinyal positif bagi dunia pers di Indonesia, sekaligus pengingat akan pentingnya menjaga integritas dan profesionalisme dalam menjalankan fungsi jurnalistik di tengah dinamika sosial yang terus berubah. (XRQ)

Reporter: Akil

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News