Kemenag Tetapkan 69 Madrasah Inovasi se-Aceh

Share

Nukilan.id – Kantor Wilayah Kementerian Agama Aceh menetapkan 69 madrasah (MIN, MTsN, MAN) inovasi se-Aceh.

Madrasah yang dimaksud adalah memiliki ciri khas keunggulan tersendiri yang menjadi pembeda dengan madrasah atau sekolah lain secara umum.

Sebagai contoh, madrasah inovasi untuk level MAN memiliki target jumlah siswa yang lulus UTBK masuk PTN dengan nilai yang memuaskan pada tahun 2022.

Peluncuran madrasah inovasi ini dilakukan oleh Kepala Kakanwil Kemenag Aceh, Dr Iqbal Muhammad MA, di Hotel Permata Hati Aceh Besar, Kamis (01/07/2021).

Kegiatan ini dihadiri oleh 69 calon kepala madrasah inovasi dan pengurus Pusat Pengembangan Madrasah (MDC).

Dalam kesempatan itu, Iqbal mengatakan, madrasah inovasi ini dipilih tiga madrasah dari setiap kabupaten/kota di Aceh, yaitu masing-masing MAN, MTsN dan MIN.

“Untuk tahap awal pada tahun 2021/2022 ini pada setiap kabupaten/kota kita tetapkan tiga madrasah inovasi, yaitu MAN, MTsN dan MIN. Totalnya ada 69 madrasah di seluruh Aceh,” kata Iqbal seperti dikutip siaran pers yang ditulis oleh Hasan Basri M Nur, anggota MDC Kemenag Aceh.

Ditambahkan, pembentukan madrasah inovasi ini merupakan proposal dari kajian madrasah Kemenag Aceh bersama tim MDC.

“Tim MDC bersama bidang madrasah akan merancang program/kegiatan untuk tahun 2021. MDC juga akan memonitor serta mengadakan evaluasi selama enam bulan ke depan,” kata Iqbal.

Setelah diluncurkan oleh Kakanwil Kemenag, 69 kepala madrasah inovasi bersama MDC mengadakan lokakarya penyusunan petunjuk teknis pelaksanaan inovasi madrasah selama 2 hari, yaitu dari Jumat sampai Sabtu.

DANA TERBATAS, KEPALA HARUS GILA

Ketua MDC, Dr Sofyan A Gani mengapresiasi Kakanwil Kemenag yang sangat peduli terhadap pengembangan pendidikan di Aceh, meskipun terbatas dalam investasi.

“Dukungan Kakanwil dan jajarannya untuk program ini luar biasa. Kami dari MDC siap mendampingi sampai setiap madrasah sehingga memiliki keunggulan tersendiri,” kata Sofyan yang dosen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala ini.

Sofyan menambahkan, nantinya setiap madrasah yang telah ditetapkan memiliki keunggulan yang merupakan hasil dari inovasi kepala madrasah tersebut.

Sementara itu, Kabid Pendidikan Madrasah Kemenag Aceh, Drs H Mukhlis MPd, mengatakan, 90 persen keberhasilan pendidikan ada di tangan kepala madrasah/sekolah.

“Karena itu, kepala madrasah harus ‘gila’,” kata Mukhlis saat menjadi pemateri pada lokakarya penyusunan juknis madrasah inovasi yang diikuti 69 kepala madrasah, Jumat (2/7/2021).

Kepala madrasah harus gila yang dimaksud gola oleh Mukhlis adalah harus dipimpin oleh sosok Kepala Madrasah yang pemberani memunculkan ide ide kreatif.

“Kepala madrasah jangan takut ini, takut itu. Kepala madrasah harus berani sehingga dijuluki benar-benar gila,” kata Mukhlis yang mantan Kepala MTsN dan MAN Model Banda Aceh itu.

Mukhlis meminta agar kepala madrasah berani memajang keunggulan atau tujuan yang ingin dicapai sehingga semua orang dapat melihat dan menjadi motivasi bagi kepala madrasah dan dewan guru untuk meraihnya.

“Ayo kita berubah dari yang tidak baik ke arah yang lebih baik. Di Kemenag ada peluang untuk melakukan inovasi, termasuk dalam bidang kurikulum,” ungkap Mukhlis.

“Bapak-bapak dan ibu-ibu kepala madrasah harus berani memunculkan inovasi yang beda dari madrasah lain,” katanya.[]

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News