Kemenag Aceh Gambarkan Kerukunan Beragama Lewat Film “Harmony of Aceh”

Share

NUKILAN.id | Banda Aceh Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Aceh meluncurkan film pendek bertajuk “Harmony of Aceh; Memaknai dan Menghormati” sebagai gambaran nyata kerukunan beragama di provinsi yang dikenal sebagai Serambi Mekkah tersebut. Film ini digelar di ruang teater Landmark Bank Syariah Indonesia (BSI) di Banda Aceh pada Rabu (6/11).

Ahmad Yani, Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag Aceh, menyampaikan bahwa “Harmony of Aceh” menampilkan potret toleransi dan harmoni masyarakat Aceh yang selama ini jarang terekspos.

“Hari ini menjadi momen bersejarah bagi Kemenag Aceh, di mana kita mampu mempersembahkan film yang mengangkat kerukunan umat beragama sebagai wujud visual dari kehidupan sehari-hari di Aceh,” ujar Ahmad Yani.

Film ini diperankan oleh Nyak Intan, seorang perempuan Muslim, dan Monica Malau, seorang Katolik, yang menggambarkan persahabatan mereka di tengah perbedaan. Cerita berawal dari perkenalan di sebuah warung kopi yang kemudian berkembang hingga Intan mengajak Monica berkeliling Banda Aceh. Keduanya mengunjungi Masjid Raya Baiturrahman, ikon kebanggaan Aceh, dengan momen saat Intan membantu Monica mengenakan kerudung sebagai syarat memasuki area masjid.

Ahmad Yani berharap, film ini dapat mengubah persepsi masyarakat luar tentang Aceh.

“Aceh adalah daerah yang sejuk dan penuh toleransi, tidak seperti yang mungkin dibayangkan oleh orang luar yang belum memahami Aceh sebenarnya. Di sini, keberagaman dirayakan dalam suasana saling menghargai dan menghormati,” jelasnya.

Rilis Pada Hari Toleransi Internasional

Film “Harmony of Aceh” dijadwalkan akan ditayangkan untuk publik pada 16 November, bertepatan dengan Hari Toleransi Internasional. Produser film, Ahsan Khairuna, mengatakan bahwa karya ini merupakan upaya untuk memperkuat moderasi beragama di Tanah Rencong.

“Film ini memotret kehidupan yang harmonis di Serambi Mekkah, sebagai bentuk ikhtiar kami dalam mendukung moderasi beragama,” ucap Ahsan.

Sutradara film, Subur Dani, menambahkan bahwa film ini dapat menjadi referensi bagi wisatawan yang berencana mengunjungi Aceh.

“Banyak orang di luar sana belum mendapat informasi utuh mengenai harmonisasi kehidupan di Aceh. Lewat film ini, kami ingin menyampaikan pesan bahwa Aceh adalah tempat yang terbuka dan ramah bagi siapa saja,” kata Subur.

Melalui “Harmony of Aceh,” Kemenag Aceh berharap dapat menginspirasi masyarakat untuk terus merawat kerukunan dan menghormati keberagaman yang telah lama terjalin di provinsi ini.

Editor: Akil

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News