Nukilan.id – Keberhasilan mengembangkan buah melon hidroponik selama tiga tahun terakhir dari kebun Agrowisata, perlu adanya perhatian khusus dan pengembangan tingkat lanjut dari Pemerintah Aceh.
Hal itu diungkapkan langsung oleh Tim Ahli Pertanian dan Perkebunan Pemuda Tani HKTI Aceh, Ikhsan Radhi, STP saat melakukan panen besar buah melon dikebun Syafruddin (55) alias Bangdin di Desa Lam Manyang, Peukan Bada, Kabupaten Aceh Besar, Senin (08/11/2021).
“Perhatian khusus dari pemerintah Aceh sangat diperlukan untuk tahap kajian dan pengembangan tingkat lanjut, karena pada dasarnya buah melon ini hanya dapat tumbuh di dataran tinggi, dan ini moment langka buah melon bisa tumbuh di daerah pesisir,” ungkap Ikhsan Kohe begitu sapaannya.
Menurutnya dengan tingginya kebutuhan buah melon di pasar, kebun ini juga bisa menjadi lahan percontohan untuk terus menggali potensi sektor pertanian di Aceh.
“Banyak buah di Aceh kita masih suplai dari luar daerah, nah sekarang dengan adanya kebun ini kita sudah bisa mulai mencoba mengembangkannya,” sebutnya.
Sebagai Tim Ahli bidang Pertanian dan Perkebunan Ikhsan juga sangat bangga dengan Bangdin karena keberhasilannya dalam menyulap laha bekas Tsunami ini menjadi kebun Argowisata yang sangat terkenal saat ini.
“Ada puluhan ribu batang melon saat ini tumbuh subur di lahan tersebut, padahal jarak berkisar 300 meter dari bibir pantai, dan sekarang panen besar lagi, luar biasa ini,” ujarnya semangat.
Ikhsan juga berharap generasi milenial mampu menggepakkan sayap pertanian di Aceg dalam memajukan komoditi tanaman melon sehingga dapat memenuhi permintaan pasar yang meningkat.
“Tidak hanya dikomoditi melon saja, akan tetapi generasi melenial mampu menembus dalam sektor pertanian lainnya,” ucapnya.
Disamping itu, ketua Bidang Lingkungan dan Pariwisata di Pemuda tani HKTI Aceh, Alma Alfianita mengatakan potensi Argowisata menjadi prioritas dalam pengembangan industri wisata di seluruh dunia, karena itu untuk meningkatkan nilai ekonomi bagi petani dan masyarakat sekitar dan ini juga bisa menjadi peluang untuk generasi pemuda.
“Ini sangat mempengaruhi pendapatan petani dan juga masyarakat disekitar dengan munculnya pegiat dan pelaku usaha di bidang Agrowisata ini,” sebutnya.
Menurutnya kebun melon Argowisata ini juga sudah menjadi daya tarik tersendiri untuk wisatawan dan turis-turis yang berkunjung ke Aceh.
“Keberhasilan ini patut diperhatikan dan dijaga oleh pemerintah Aceh juga, karena dari segi kelayakan, kebun ini perlu adanya penambahan fasilitas untuk kemajuan kebun tersebut juga,” sebutnya.
Ia juga berharap ini bisa di kelola dengan baik dan jadi contoh untuk pemuda juga harus bisa beralih kepada ekonomi kreatif, apalagi maju mundurnya ekonomi saat ini, tergantung dari pada peran pemuda untuk kemajuan bangsa Aceh khususnya.[]