KBA: Isu Agama Jadi Tren Era Post Modern

Share

Nukilan.id – Kabupaten Bener Meriah-Paska era Modern, telah memasuki era Post Modern, dimana isu-isu agama dibangkitkan dalam Ruang-Ruang Publik. Dalam Konteks Aceh, Isu Agama mendominasi dari masalah yang muncul.

Hal itu disampaikan Antropolog, Dr. Kamaruzzaman Bustamam Ahmad (KBA) ketika mengisi Materi pada Kegiatan Dialog Isu Aktual Angkatan II di Coffee Shop, Kontco Coffee, Kecamatan Bukit, Kabupaten Bener Meriah, Rabu (2/3/2022).

Menurut Kamaruzzaman, peta kondisi saat Ini telah dipengaruhi dari permasalahan yang terjadi di Dunia Internasional, Regional, Nasional kemudian Baru berdampak ke tingkatan lokal.

Pada Konteks Internasional, seperti Perang di Ukraina, berdampak terhadap sentimen dukung atau tidak mendukung antara Ukraina atau Rusia.

“Kemudian Konflik Laut Cina Selatan yang berpotensi juga akan berdampak ke Aceh, karena Aceh ada Selat Malaka,” jelas Kamaruzzaman.

Untuk Tingkat Regional, kata dia, misalnya persoalan sabu menjadi identik di Aceh, dimana Aceh memiliki jaringan mafia sabu bersama dengan Negara Iran dan China. Bisa dikatakan beberapa jalur tikus yang digunakan untuk akses arus keluar masuknya sabu, seperti yang terjadi di wilayah pantai Timur Aceh.

“Sedangkan isu lainnya seperti Manusia Perahu, TKI Illegal maupun isu Pilpres 2024 yang berpotensi, akan dimainkan adalah isu Komunis dan Khilafah,” ujar Kamaruzzaman.

Sementara dalam konteks Nasional, jelasnya, ada isu kestabilan politik dan ekonomi, namun yang trending sekarang adalah dampak dari perilaku sebagian anak muda yang ingin mencapai Crazy Rich, dimana generasi kelahiran tahun 2000 ini memanfaatkan ruang-ruang privatnya untuk bermain game online maupun melakukan aktifitas privatnya dengan motivasi ingin cepat kaya dan cenderung melakukan aktifitas dalam ruang privatnya yang diluar batas kewajaran.

“Kalau di Jepang dikenal dengan Hikokomori, dimana perilaku anak remaja yang tidak pernah keluar kamar selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun, bisa dikatakan Grazy Rich, ini akan menjadi masalah besar kedepan,” sambung Kamaruzzaman.

Terakhir, lanjutnya, dalam Konteks Lokal di Aceh, isu Agama masuk ke ruang publik. Aceh menjadi lahan yang empuk untuk terjadinya benturan Agama disusul, Sumatera Barat, Banten, Bandung dan Sulawesi Selatan.

Selain itu, pada kesempatan yang sama, Muhammad Jafar, SH., MH selaku Kepala Badan Kesbangpol Bener Meriah juga mengambarkan mengenai isu aktual yang terjadi di wilayahnya mencakup persoalan politik, ekonomi, sosial budaya dan keamanan.

Namun, lanjutnya, yang paling menonjol dari sekian isu tersebut adalah aksi unjuk rasa yang meminta Bupati Bener Meriah untuk turun dari jabatannya dan pemasangan spanduk pemekaran Provinsi Leuser Antara (ALA).

“Sedang, isu lain adalah menyangkut kekerasan seksual terhadap Anak di bawah umur, dimana pada tahun 2021, terdapat 11 kasus kekerasan seksual yang telah terungkap di Bener Meriah,” sebut Jafar.

Menyambung dari apa yang sudah disampaikan oleh Kamaruzzaman dan Muhammad Jafar. Dedy Andrian, SE.,MM yang juga Kabid Penanganan Konflik dan Kewaspadaan Nasional Badan Kesbangpol mengatakan bahwa secara letak, luas wilayah dan kandungan sumber dayanya yang kaya, Aceh memiliki sisi kerawanan dari sisi ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan.

“Kalau narkoba saja bisa diseludupkan di Aceh, justru senjata sangat Blberpotensi lebih gampang masuk, karena sama-sama memiliki nilai tinggi,” terangnl Dedy.

Kata dia, mencermati situasi akhir-akhir ini yang menonjol di Aceh adalah kasus kekerasan dan kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak, narkoba dan game online. Ini menjadi tugas besar yang harus menjadi perhatian bersama.

“Kekerasan terhadap perempuan dan anak, narkoba dan game online menjadi ujian di dunia modern saat ini, terutama game online dan narkoba. Nah, untuk memberantas ini kita harus merangkul generasi muda dan semua komponen terkait,” tutup Dedy.

Kegiatan Dialog Isu Aktual Tahun 2022 merupakan yang ke-II Kalinya di gelar setelah Kota Langsa, yang secara khusus mengusung tema ”Peran Sinergitas Pemerintah bersama Masyarakat Dalam Kewaspadaan Dini”.

Melalui Badan Kesbangpol Bener Meriah, kegiatan ini turut mengundang 20 orang peserta, yang terdiri dari : Unsur Polres, Kodim, Kejari, Babinsa, Babinkamtibmas, Intelijen, SKPK, Forum-Forum, Lsm/Ormas, Mahasiswa, Jurnalis Dan Tokoh-Tokoh Kemasyarakatan.

“Pastinya kegiatan ini tetap mengedepankan protokol kesehatan yang langsung diterapkan kepada para peserta,” pungkas Zulkarnaini, M. Ec. Dev selaku Analis Kebijakan Ahli Muda Badan Kesbangpol Aceh ketika menyampaikan Laporan Kegiatan Dialog Isu Aktual dihadapan para Peserta dan Pemateri.

Kegiatan Dialog Isu Aktual dilaksanakan oleh Kesbangpol Aceh bekerjasama dengan Kesbangpol Bener Meriah. [JI]

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News