NUKILAN.id | Banda Aceh – Kapolda Aceh Irjen Achmad Kartiko menjadi narasumber utama dalam kegiatan Pembinaan Akademik dan Karakter Mahasiswa Baru (Pakarmaru) Universitas Syiah Kuala (USK) tahun 2024 yang berlangsung di AAC Dayan Dawood, Senin (12/8/2024). Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 8.000 mahasiswa baru USK yang hadir baik secara langsung maupun daring.
Pakarmaru, yang merupakan agenda tahunan akademik untuk menyambut mahasiswa baru, menjadi momen penting untuk memperkenalkan lingkungan kampus sekaligus membekali mereka dengan wawasan kebangsaan. Pada kesempatan ini, Kapolda Aceh menyampaikan materi krusial terkait penanggulangan intoleransi, radikalisme, dan terorisme.
Dalam paparannya, Irjen Achmad Kartiko menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap ancaman radikalisme yang bisa menyusup di lingkungan kampus.
“Mahasiswa harus memahami potensi ancaman radikalisme dan bagaimana cara mencegah penyebaran paham-paham yang bertentangan dengan nilai-nilai kebangsaan,” ujar Kapolda.
Ia juga mengajak mahasiswa untuk berperan aktif dalam menjaga keharmonisan dan persatuan di kampus sebagai bagian dari upaya pencegahan terhadap paham intoleransi dan radikalisme.
“Kampus adalah tempat bagi kita semua untuk berkembang, berdiskusi, dan berbeda pendapat secara sehat, bukan untuk menyebarkan kebencian atau ideologi ekstrem,” tambahnya.
Kabid Humas Polda Aceh Kombes Joko Krisdiyanto dalam rilisnya pada Selasa (13/8/2024) mengatakan bahwa antusiasme mahasiswa terlihat tinggi selama penyampaian materi oleh Kapolda.
“Mahasiswa baru USK sangat antusias mengikuti pembekalan dari Kapolda, baik yang hadir secara langsung maupun melalui platform daring,” kata Joko.
Kegiatan ini diharapkan dapat menambah wawasan mahasiswa baru USK mengenai pentingnya menjaga keharmonisan dan keberagaman di lingkungan kampus, serta meningkatkan kesadaran akan ancaman radikalisme yang bisa muncul kapan saja.
Pakarmaru 2024 di USK ini juga menjadi ajang bagi para mahasiswa baru untuk mengenal lebih jauh tentang nilai-nilai kebangsaan yang harus dijunjung tinggi dalam kehidupan sehari-hari di kampus. Dengan bekal ini, diharapkan mereka dapat menjadi generasi penerus yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki karakter kuat dalam menjaga keutuhan bangsa.
Editor: Akil
