Friday, June 28, 2024

Kadisdik Aceh Sidak 8 Standar Nasional di SMAN dan SMK Bireuen

Nukilan.id – Kepala Dinas Pendidikan Aceh melakukan inspeksi mendadak di sejumlah sekolah di Bireuen untuk memastikan delapan poin Standar Nasional Pendidikan telah berjalan dengan baik.

Inspeksi tersebut dilakukan pada Jumat (12/2) kemarin.

Para kepala sekolah dan guru terkejut karena tiba-tiba sekolah mereka didatangi Kadisdik Aceh Drs. H. Alhudri.

Dalam kunjungannya, Alhudri didampingi Kabid Pembinaan SMK Azizah, Plt. Kabid Pembinaan GTK Muksalmina, dan Kepala UPTD Balai Tekkomdik T. Fariyal.

Ada lima sekolah yang dikunjungi Alhudri pada kesempatan tersebut: SMAN 1 Samalanga, SMAN 2 Samalanga, SMAN 1 Simpang Mamplam, SMKN 1 Simpang Mamplam, dan SMAN 1 Pandrah.

Di SMAN 1 Samalanga, Alhudri melihat langsung satu per satu ruangan, mulai ruang kerja kepala sekolah, ruang guru, ruang belajar, dan kamar mandi guru serta siswa. Di sana dia menemukan beberapa kaca jendela, meja, dan kursi tampak sudah rusak.

“Perlu kerja keras kepala sekolah dan guru untuk membuat sekolah ini menjadi tempat yang nyaman untuk belajar,” tuturnya.

Hampir setiap sudut ruangan tak luput dari pantauannya. Betapa tidak, ini merupakan sidak pertamanya pascapresentasi buku kepala sekolah. Seolah tak mau mendapat laporan Asal Bapak Senang, dia terjun ke lapangan memeriksa sekolah demi sekolah.

Sementara di SMAN 2 Samalanga dia memantau ruang guru, perpustakaan, ruang kelas, dan wastafel. Alhudri terkejut melihat banyak buku yang berserakan, tidak pada tempatnya.

“Kenapa bisa begini pak?” tanya Kadisdik penuh kecewa.

“Sekolah kami baru siap banjir, pak,” sahut petugas sekolah.

Alhudri menyarankan agar kepala sekolah, guru, dan siswa untuk menjaga lingkungan sekolah agar bersih, rapi, estetis, dan indah (Bereh). Dia pun tampak kecewa dengan sekolah itu karena masih jauh dari harapan.

Berbeda dengan perasaannya atas situasi di sekolah tersebut, di SMAN 1 Simpang Mamplam Alhudri merasa puas. Sekolah ini dilihatnya tertata dengan baik. Dia memuji kinerja kepala sekolah tersebut.

“Selamat kepada bapak kepsek yang telah benar-benar menjaga sekolah ini dengan baik,” ucapnya.

Lalu secara spontan kepsek langsung menyalami dan memeluk orang nomor satu di Disdik Aceh itu. Dia senang kinerja baiknya diapresiasi.

“Alhamdulillah,” katanya penuh haru.

Pujian itu patut diberikan, karena lingkungan sekolah tersebut sangat bersih dan rapi. Hal itu bukti keseriusan warga sekolah dalam merawatnya.

Sekolah keempat yang didatangi adalah SMKN 1 Simpang Mamplam.

“SMK harus melahirkan lulusan yang bisa bekerja di Dunia Usaha dan Dunia Industri,” kata Alhudri di sekolah tersebut.

SMK ini memiliki lahan hampir 7 hektare dan sebagiannya telah ditanami palawija. Namun masih banyak lahan yang belum dimanfaatkan dengan baik.

“Lahan yang luas ini tolong dimanfaatkan untuk praktik siswa dengan baik,” pesannya.

Meski sudah nampak bagus dari depan, namun kepala sekolah diminta untuk terus berbenah agar membuat lingkungan sekolah nyaman dan bersih.

Kelima, menjelang maghrib, Kadisdik mengakhiri kunjungannya di SMAN 1 Pandrah. Dia melihat setiap sudut ruangan yang ada disana. Meski dalam keadaan gelap, namun tak mematahkan semangatnya untuk melihat satu persatu sudut ruangan.

“Sesuai arahan Pak Gubernur Aceh dan Pak Sekda untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di Aceh harus ada terobosan. Ini merupakan salah satu cara dengan mengevaluasi langsung ke sekolah-sekolah,” ujarnya.

Alhudri berharap dengan melaksanakan delapan standar nasional pendidikan tersebut mutu pendidikan di Aceh bisa meningkat. Sehingga, akan banyak siswa-siswi yang lulus ke perguruan tinggi lalu bekerja di dunia usaha, terutama bidang industri.

spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Must Read

- Advertisement -spot_img

Related News

- Advertisement -spot_img

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here