NUKILAN.id | Takengon – Kaderisasi ulama dinilai sangat penting untuk menjaga keberlangsungan syariat Islam di Aceh di masa depan. Hal ini disampaikan oleh Zulkifli, Kepala Bidang Peribadatan dan Pengembangan Sarana Keagamaan Dinas Syariat Islam Aceh, dalam pelatihan kader dakwah di Aula Hotel Bayu Hill, Takengon, Sabtu (24/8/2024).
Zulkifli menekankan bahwa meskipun Allah menjamin keberadaan Islam di dunia, tidak ada jaminan Islam akan terus eksis di Aceh tanpa usaha nyata dari masyarakat.
“Sudah banyak contoh seperti Andalusia di Spanyol dan juga Kesultanan Utsmaniyah di Turki yang runtuh kejayaan Islamnya. Oleh karena itu, kaderisasi ulama menjadi sangat penting,” ujarnya.
Pelatihan yang diadakan oleh Dinas Syariat Islam Aceh bersama Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) ini bertujuan untuk mencetak kader dakwah yang memiliki kapasitas dan keilmuan yang mumpuni. Zulkifli mengharapkan agar HUDA terus melahirkan ulama-ulama baru yang mampu membimbing masyarakat dan menanamkan nilai-nilai Islam pada generasi penerus.
“Tantangan dakwah saat ini tidak mudah. Masuknya budaya asing dan pengaruh media sosial menjadi tantangan besar bagi kita semua. Oleh karena itu, pelatihan seperti ini sangat penting untuk memberikan pemahaman dan solusi dalam menghadapi tantangan tersebut,” tambah Zulkifli.
Pelatihan kader dakwah ini akan berlangsung selama dua hari, dari tanggal 25 hingga 26 Agustus 2024. Para peserta akan mendapatkan berbagai materi yang bertujuan untuk memperkuat kapasitas dakwah mereka, sehingga mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman tanpa kehilangan nilai-nilai keislaman.
Dengan adanya kaderisasi ulama ini, diharapkan Aceh dapat terus menjadi daerah yang menjaga dan menegakkan syariat Islam, sesuai dengan visi dan misi masyarakat Aceh yang Islami.
Editor: Akil