Sunday, September 8, 2024
1

Jurnalis AS Evan Gershkovich Dijatuhi Hukuman 16 Tahun Penjara oleh Rusia

NUKILAN.id | Moskow – Seorang jurnalis Amerika Serikat (AS), Evan Gershkovich, dijatuhi hukuman 16 tahun penjara oleh pengadilan Rusia atas dakwaan “spionase”. Putusan ini memicu kecaman keras dari Presiden AS Joe Biden yang bersumpah untuk membebaskan Gershkovich dari bui.

Seperti dilansir AFP, Sabtu, 20 Juli 2024, Gershkovich dijatuhi hukuman setelah menjalani tiga sesi persidangan tertutup dan rahasia di kota Ural, Yekaterinburg. Kota tersebut adalah tempat di mana ia ditangkap saat melakukan peliputan pada Maret 2023 lalu.

Dalam sidang putusan yang digelar Jumat, 19 Juli waktu setempat, Gershkovich tampak tidak bereaksi saat hukuman 16 tahun penjara dibacakan. Ia hanya melambaikan tangan kepada rekan-rekan jurnalis yang menghadiri persidangan ketika dibawa keluar ruang sidang.

Hakim Andrei Mineyev dalam putusannya menyatakan bahwa Gershkovich akan dikirimkan ke “koloni rezim yang ketat” — merujuk pada kamp penjara Rusia yang dikenal dengan kondisi keras dan aturan ketat.

Biden dalam pernyataannya menyebut bahwa Gershkovich telah “menjadi target pemerintah Rusia karena dia seorang jurnalis dan seorang warga negara Amerika.”

“Kami berusaha keras untuk membebaskan Evan dan akan terus melakukannya,” tegas Biden dalam pernyataan tertulis yang dirilis Gedung Putih.

Gershkovich, 32 tahun, yang merupakan koresponden Wall Street Journal, mengaku tidak bersalah atas dakwaan spionase. Persidangan kasusnya dipercepat sejak sidang pertama digelar akhir Juni lalu. Tim jaksa dan pengacara memberikan argumen terakhir pada Jumat, 19 Juli waktu setempat.

Kremlin tidak memberikan bukti publik atas tuduhan spionase tersebut. Mereka hanya mengatakan bahwa Gershkovich tertangkap basah sedang memata-matai sebuah pabrik tank di wilayah Ural saat bekerja untuk badan intelijen pusat AS, CIA. Jaksa Rusia menyatakan bahwa Gershkovich bertindak dengan “kehati-hatian dan kerahasiaan”.

Saat ditahan otoritas Moskow pada 2023, Gershkovich menjadi jurnalis pertama di Rusia yang didakwa atas spionase sejak Perang Dingin. Ia telah menghabiskan waktu hampir 16 bulan di dalam penjara atas tuduhan yang selalu dianggap rekayasa oleh pemerintah AS dan Wall Street Journal (WSJ), tempat Gershkovich bekerja.

“Hukuman yang memalukan dan direkayasa ini terjadi setelah Evan menghabiskan 478 hari di penjara, ditahan secara tidak sah, jauh dari keluarga dan teman-temannya, dilarang melaporkan, semuanya karena melakukan pekerjaannya sebagai jurnalis,” sebut Publisher WSJ Almar Latour dan Editor-in-Chief WSJ Emma Tucker dalam pernyataan bersama.

Otoritas AS meyakini bahwa Gershkovich dijadikan alat tawar-menawar untuk menjamin pembebasan warga Rusia yang dihukum di luar negeri. Baik Washington maupun Moskow mengatakan bahwa pembicaraan soal pertukaran tahanan sedang berlangsung.

Rusia sebelumnya menegaskan kebijakannya untuk tidak melakukan pertukaran narapidana sebelum mereka dinyatakan bersalah. Hal ini menunjukkan bahwa hukuman 16 tahun penjara yang dijatuhkan pengadilan Rusia bisa membuka jalan bagi Gershkovich untuk akhirnya ditukarkan dalam sebuah kesepakatan.

Editor: Akil

spot_img
spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Must Read

- Advertisement -spot_img

Related News

- Advertisement -spot_img