Wednesday, June 26, 2024

Jelang PON XXI, Masyarakat Sipil Desak Kehadiran Bank Konvensional di Aceh

NUKILAN.id | Banda Aceh – Menjelang penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut, sejumlah masyarakat menekankan pentingnya bank konvensional untuk hadir kembali ke wilayah Aceh. Hal ini disorot sebagai langkah krusial untuk memastikan kelancaran acara tersebut.

Dalam sebuah wawancara ekslusif bersama Nukilan.id, beberapa masyarakat mengungkapkan kehadiran bank konvensional di Aceh sangat dibutuhkan agar PON XXI berjalan lancar tanpa hambatan layanan perbankan yang terbatas.

“Kami nilai sangat mendesak agar pelaksanaan PON XXI tidak cacat gara-gara layanan perbankan yang sangat terbatas dan bermasalah,” kata Fahcrul, seorang pemerhati Olahraga di Aceh, kepada Nukilan.id, Minggu (12/5/2024).

Kekhawatiran masyarakat atas potensi gangguan layanan perbankan selama PON XXI dianggap beralasan mengingat jumlah pengunjung dari luar Aceh yang diperkirakan mencapai lebih dari sepuluh ribu orang. Masalah seperti kekurangan uang di ATM, kartu ATM yang tertelan, hingga keterbatasan layanan QRIS dan jaringan internet yang macet diprediksi akan muncul.

“Pengunjung PON XXI mayoritas dari luar Aceh, meraka pasti mengandalkan layanan perbankan konvensional,” tambah Fachrul.

Tak hanya itu, Mukhlis, seorang pengamat UMKM Aceh menyerukan kepada pemerintah Aceh untuk segera mengundang bank-bank konvensional membuka kantor cabang di wilayah tersebut. Ia berujar bahwa, jika nantinya terjadi gangguan, Pj Gubernur akan menjadi sorotan pertama.

“Apalagi BSI sering bermasalah, nantinya pasti Pj Gubernur yang pertama sekali disalahkan. Pemerintah Aceh harus bertindak sebelum terlambat,” tegas Mukhlis.

Selain memastikan kelancaran PON XXI, kehadiran bank konvensional di Aceh dianggap akan membawa manfaat besar, termasuk meningkatkan akses pendanaan usaha rakyat dengan suku bunga yang kompetitif serta mengakhiri monopoli sistem layanan perbankan tunggal.

“Kehadiran bank konvensional tentu membuka peluang bagi persaingan bisnis yang sehat dan memungkinkan masyarakat memilih layanan perbankan yang sesuai dengan kebutuhan mereka,” papar Mukhlis.

Menutup pernyataannya, mereka juga mengajak elite Aceh untuk berpikir terbuka, rasional, dan mampu bersaing secara global, tanpa mengisolasi diri dari pergaulan global.

“Cobalah, elite Aceh untuk lebih terbuka, jangan menutup diri dari pergaulan global,” tutup Mukhlis.

Reporter: Akil Rahmatillah

spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Must Read

- Advertisement -spot_img

Related News

- Advertisement -spot_img