Nukilan.id – Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Drs Alhudri MM menjamu siswa SMAN 7 Banda Aceh di oproom Dinas Pendidikan Aceh, Selasa 30/11/2021 malam. Hadir dalam jamuan tersebut para Kepala Cabang Dinas Pendidikan Aceh dari beberapa kabupaten/kota di Aceh, serta kepala SMAN 7 Banda Aceh, Dr. Erlawana, S.Pd.,M.Pd.
Para siswa tiba di Aceh sekitar pukul 17.40 WIB dan disambut dengan pengalungan bunga oleh Kepala Bidang SMA dan PKLK Dinas Pendidikan Aceh, Hamdani, S.Pd.,M.Pd bersama beberapa kepala dinas pendidikan cabang dari berbagai daerah.
Seperti diketahui, para siswa kelas X (sepuluh) SMAN 7 tersebut terdiri dari Zahratul Dwi Safrina, Raza Muda Angkasa, Muhammad Nouval Devina, Aisyah Jihan Amanda, dan Letizia Rossa Fauzi yang didampingi oleh guru pendamping Jusmarita, S Pd, M Pd, dan Novris Sariani, S Pd berhasil meraih medali emas pada even Indonesia Inventors Day 2021, International Young Inventors Award yang diselenggarakan oleh Indonesian Invention and Innovation Promotion Association (INNOPA) di Bali sejak 25 s/d 20 November 2021.
Para siswa SMAN 7 Banda Aceh berhasil meraih medali emas setelah karya inovasinya berjudul Paper Soap as an Anti-Bacterial Against Escherichia Coli from Kitchen Lemongrass Waste (Cymbopogon Citratus) atau Sabun Kertas Sebagai Anti Bakteri Terhadap Escherichia Coli Dari Limbah Sereh Dapur dapat dipertahankan denhan baik dihadapan para juri.
Kadisdik Alhudri kepada para siswa mengaku cukup bangga atas prestasi yang bergasil diraih di event internasional tersebut. Seperti diketahui, event ini diikuti oleh berbagai negara seperti Arab Saudi, Tiongkok, Vietnam, Jordania, Hongkong, Singapore, Malaysia, dan berbagai negara lainnya.
Manurut Alhudri, dengan prestasi ini telah mebuktikan ke mata dunia bahwa anak Aceh itu bisa, dan ini patut disyukuri dan diapresiasi.
“Kami atas nama Pemerintah Aceh, Bapak Gubernur Aceh, dan kita dari jajarab Dinas Pensidikan Aceh mengucapkaan apresiasi yang luar biasa adik-adik dan ibu pendamping. Ini sangat luar biasa, kami bangga,” kata Alhudri.
Alhudri menuturkan, anak-anak Aceh adalah petarung bukan penakut, dan anak-anak Aceh juga merupakan orang-orang yang pinter, hanya terkadang cara asahnya saja belum semuanya mendapatkan titik temu yang cocok.
Alhudri menuturkan, dalam jamuan tersebut dirinya sengaja mengundang para Kacabdin untuk menyambut kepulangan para siswa peraih medali emas dari SMAN 7 Banda Aceh.
“Kenapa para kacabdin ini saya undang, karena percaya atau tidak ini adalah putra putri Aceh yang telah mengharumkan nama Aceh. Karena itu sering saya katakan bawa anak-anak Aceh itu
bisa inilah buktinya,” kata Alhudri.
Kepada para Kacabdin Alhudri menekankan, bahwa banyak hal sebetulnya yang harus dibenah agar lahirnya inovasi-inovasi baru dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Aceh.
Adapun yang paling utama, kata Alhudri adalah peningkatan mutu guru. Karena jika guru berkualitas maka anak-anak yang dididiknya juga akan berkualitas sehingga mampu bersaing di kancah nasional bahkan internasional.
“Karena yang tedepan adalah guru karena guru itulah yang hebat, kalau ada yang bilang kepala dinas hebat, itu salah karena yang didik para siswa adalah para guru, maka salah jika ada yang mengatakan dinas hebat. Dinas hanya mensupport dan memenejerial apa yang dibutuhkan sekolah dan guru,” tegas Alhudri.
Dalam kesempatan itu, Alhudri kembali mengajak agar lara siswa di Aceh untuk mengikuti vaksinasi Covid-19, sehingga rutinitas pendidikan di Aceh bisa kembali berjalan normal.
Saat ini, kata Alhudri, perlu ditekankan bahwa vaksin itu sangat penting dalam memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19, karena telah banyak memakan korban jiwa diseluruh dunia.
“Hari ini bapak dan ibu harus percaya bahwa vaksin itu pentig, karena kalau tidak vaksin kalian (para siswa) tidak mungkin ikut ke sana kemarin hingga bawa pulang mendali emas,” kata Alhudri.[]