Jamaluddin T Muku: Saya Bukan Mundur Sebagai Kader Demokrat, KTA Saya No.005-2003

Share

Nukilan.id – Mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Fraksi Partai Demokrat tiga periode, Jamaluddin T Muku mengatakan, dirinya tidak simpati lagi dengan kepengurusan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Provinsi Aceh yang ada saat ini.

Hal itu disampaikan Jamaludiin Muku setelah dirinya melayangkan surat nomor istimewa, perihal mengundurkan diri yang diterima oleh Wakil Direktur Exekutif Partai Demokrat Aceh, Abdul Arief di kantor DPD Partai Demokrat Aceh, Selasa, (08/7/2021).

“Saya tidak bersimpati lagi, makanya saya mengundurkan diri sebagai pengurus,” kata Jamaluddin kepada Nukilan.id.

Menurutnya, setelah pemilu 2019 lalu sampai hari ini, partai demokrat Aceh sudah tidak pernah ada lagi kegiatan-kegiatan partai dalam hal membantu dan membela kepentingan rakyat.

“Partai sejak habis pemilu 2019 sampai hari ini tidak pernah lagi kita dengar ada kegiatan Partai Demokrat dalam hal membantu membela kepentingan rakyat,” ujarnya.

Selain itu, kata Jamaluddin, memberdayakan partai juga tidak ada, kegiatan partai hanya dilakukan oleh elit-elit saja, sementara pengurus di tingkat kecamatan, di tingkat desa tidak pernah tau, mereka hanya tau Gubernur Aceh adalah ketua Partai Demokrat.

Oleh karena itu, Jamaluddin menilai Gubernur Aceh, Nova Iriansyah yang juga sebagai ketua DPD Partai Demokrat Aceh sudah tidak lagi memihak terhadap kepentingan rakyat dan memperjuangkan kesejahteraan rakyat.

Padahal, kata dia, tujuan mendirikan Partai Demokrat yaitu memperjuangkan kesejahteraan rakyat, sesuai motto Partai Demokrat “harapan rakyat perjuangan demokrat” dan motto sebelumnya adalah “Partai Demokrat Peduli dan Beri Solusi”. [] 

“Tapi, hari ini Demokrat Aceh adalah Gubernur, sedangkan rakyat Aceh semakin miskin, tidak ada kepedulian dan solusi yang diberikan untuk rakyat. Sekarang yang hanya senang itu adalah pejabat,” ujarnya.

Sementara itu, kata Jamaluddin, Saya mengundurkan diri sebagai pengurus Partai Demokrat Aceh. Bukan mundur sebagai kader Demokrat.

“Kalau kader demokrat saya tidak akan mundur. Apalagi mereka-mereka itu pendatang baru semua. Dari pertama berdiri saya sudah ada, nomor KTA saya 005-2003 Demokrat Aceh. Kalau nomor 001 Mirwan Amir, nomor 002 Hasbi Armas, nomor 003 Ir. Ka Sahi Ali, nomor 004 (Alm) Amir Helmi, dan nomor 005 itu adalah saya. Jadi tidak mungkin saya keluar dari Demokrat,” pungkasnya. [red]

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News