Nukilan.id – Membaca istighfar merupakan salah satu bentuk kepasrahan seorang Muslim. Ini sekaligus mengingat Allah Subhanahu wa ta’ala ketika sedang terjadi sesuatu dalam diri, termasuk saat jiwa merasa tidak tenang.
“Membaca istigfar dapat membuat hati lebih tenang, dan sebagai pengingat agar kita selalu berserah diri kepada Allah Subhanahu wa ta’ala,” kata Wakil Ketua Majelis Dakwah dan Pendidikan Islam (Madani) Ustadz Ainul Yaqin kepada MNC Portal beberapa waktu lalu.
Ternyata Alquran dan sains telah menerangkan bahwa istighfar dapat menyembuhkan komplikasi jiwa manusia. Hal ini juga dibuktikan dalam penelitian oleh para ilmuan.
Seperti dikutip dari ‘Buku Pintar Sains dalam Alquran Mengerti Mukjizat Ilmiah Firman Allah’ karya Dr Nadiah Thayyarah, Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman dalam Surah Ali Imran:
وَٱلَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا۟ فَٰحِشَةً أَوْ ظَلَمُوٓا۟ أَنفُسَهُمْ ذَكَرُوا۟ ٱللَّهَ فَٱسْتَغْفَرُوا۟ لِذُنُوبِهِمْ وَمَن يَغْفِرُ ٱلذُّنُوبَ إِلَّا ٱللَّهُ
Wallazina iza fa’alu fahisyatan au zalamu anfusahum zakarullāha fastagfaru lizunubihim, wa may yagfiruz-zunuba illallah
Artinya: “Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah?” (QS Ali Imran: 135)
Selain ayat Alquran tersebut, Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam juga mengatakan bahwa dengan membaca istigfar, maka Allah Azza wa jalla akan memberi jalan keluar dari kesempitan serta kemudahan lainnya ketika jiwa seorang Muslim sedang dilanda kesakitan.
“Siapa yang terbiasa beristighfar, maka Allah akan memberinya jalan keluar dari kesempitannya dan kelapangan dari kesedihannya, serta memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya.” (HR Abu Dawud)
Sementara para ahli jiwa mengatakan orang-orang yang menderita komplikasi kejiwaan biasanya diakibatkan tekanan batin sejak anak-anak, atau akibat peristiwa traumatik yang mereka alami.
Saat beranjak dewasa, perasaan tertekan itu makin besar hingga menyebabkan komplikasi kejiwaan, bahkan dapat menimbulkan berbagai penyakit.
Oleh karena itu, dalam ilmu psikologi modern sangat sesuai dengan hadis Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam, yakni tentang istihfar dan faedahnya dalam menghilangkan tekanan jiwa manusia. Hal ini merupakan mukjizat nabawi di bidang ilmu kejiwaan.
Saat seseorang mengakui kesalahan dan dosanya lalu memohon ampun kepada Allah Subhanahu wa ta’ala dengan sungguh-sungguh, maka perbuatan itu akan menimbulkan ketenangan batin, sehingga tidak lagi merasa bersalah dan berdosa.
Wallahu a’lam bishawab. [okemuslim]