Industri Sawit Aceh Singkil: Menjanjikan Masa Depan

Share

NUKILAN.id | Singkil – Kabupaten Aceh Singkil kini menjadi salah satu sentra industri kelapa sawit yang berkembang pesat di Provinsi Aceh. Tingginya permintaan minyak nabati seperti Crude Palm Oil (CPO) dan produk turunannya di pasar global mendorong pesatnya pertumbuhan industri ini. Produk turunan minyak kelapa sawit yang kini meluas ke bahan pangan, non-pangan, dan biofuel sebagai alternatif bahan bakar fosil, semakin menjanjikan masa depan yang cerah bagi industri kelapa sawit di wilayah ini.

Aceh Singkil memiliki delapan pabrik kelapa sawit yang dikelola oleh perusahaan-perusahaan besar swasta. Beberapa perusahaan tersebut antara lain PT. Delima Makmur (DM), PT. Perundingan Putra Persada (RPP), PT. Socfindo (SCF), PT. Perkebunan Lembah Bhakti I (PLB I), PT. Perkebunan Lembah Bhakti II (PLB II), PT. Singkil Sejahtera Sejahtera (SSM), PT. Nafasindo (NFS), dan PT. Ensem Lestari (ESM).

Pabrik-pabrik ini menghasilkan CPO yang menjadi bahan baku utama untuk berbagai produk olahan pangan seperti minyak goreng, margarin, dan shortening, serta produk olahan kimia seperti asam lemak, alkohol lemak, dan gliserin. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Provinsi Aceh (BPSPA) tahun 2022, Aceh Singkil merupakan kabupaten dengan perkebunan kelapa sawit terbesar kedua di Provinsi Aceh dengan luas mencapai 33.050 hektar dan produksi sebesar 80.153 ton.

Dengan potensi perkebunan kelapa sawit seluas 77.512 hektar, Aceh Singkil dikelola oleh perusahaan besar dan petani swadaya. Kontribusi perkebunan kelapa sawit terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sub sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan mencapai 31,8 persen. Demi mendukung praktik kelapa sawit berkelanjutan di wilayah ini, pemerintah kabupaten Aceh Singkil bersama para pemangku kepentingan telah menyepakati Visi Lanskap Tata Kelola Sawit Berkelanjutan (KSB) tahun 2024-2026. Kesepakatan ini diwujudkan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dan peluncuran resmi Dashboard Forum Multi Pihak Pengelolaan Sumber Daya Alam (PSDA).

“Implementasi praktik kelapa sawit berkelanjutan sangat penting untuk memastikan kelestarian lingkungan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” kata Bupati Aceh Singkil dalam acara peluncuran Dashboard PSDA. Ia juga menambahkan bahwa keberhasilan program ini sangat bergantung pada kerjasama yang solid antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat setempat.

Dengan langkah-langkah strategis ini, Aceh Singkil optimis dapat terus mengembangkan industri kelapa sawit yang tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Editor: Akil

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News