NUKILAN.id | Bogor – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Indonesia mendorong negara-negara ASEAN untuk mengadopsi metode Indonesia dalam memonitoring kawasan hutan dan menurunkan deforestasi. Harapan ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Lestari KLHK, Dida Migfar Ridha, usai pembukaan Twenty-Seventh ASEAN Senior Officials on Forestry (ASOF27) di Vimala Hills, Bogor, Kamis (18/7/2024).
“Kami menyampaikan bahwa Indonesia telah melaksanakan action plan selama periode Presiden Joko Widodo. Kami telah menunjukkan kinerja yang signifikan, termasuk penurunan emisi dan angka deforestasi. Hingga tahun 2023, kita telah berhasil menurunkan angka deforestasi,” ujar Dida.
Pernyataan ini disampaikan dalam ASOF27, yang berlangsung selama dua hari pada 18-19 Juli 2024. Dida menambahkan bahwa metode monitoring hutan dan upaya penurunan deforestasi Indonesia akan dibagikan kepada negara-negara ASEAN lainnya dalam forum tersebut.
“Pengalaman Indonesia dalam menurunkan angka deforestasi, terutama pada situasi El Nino tahun lalu, akan menjadi topik utama yang kami bagikan dalam pertemuan ini,” lanjut Dida.
Metode monitoring hutan Indonesia dan upaya penurunan deforestasi telah diakui oleh organisasi internasional World Resources Institute (WRI).
“Pengakuan ini membuktikan bahwa Indonesia memiliki kinerja yang baik dalam hal deforestasi. Sebelumnya, terdapat perbedaan angka deforestasi antara klaim Indonesia dan organisasi internasional, namun kini angkanya sudah seragam dan diakui secara internasional,” jelas Dida.
Harapan KLHK, negara-negara ASEAN dapat mengikuti jejak Indonesia dalam menerapkan metode yang sama untuk memudahkan pengukuran monitoring hutan di kawasan ASEAN.
“Dengan metode ini, kita bisa menyamakan standar internasional. Harapan kami, negara-negara ASEAN dapat mengikuti langkah Indonesia sehingga tren penurunan deforestasi diakui secara internasional,” kata Dida.
Dida menegaskan bahwa Indonesia siap berbagi metodologi yang kompatibel dengan standar internasional kepada negara-negara ASEAN. “Kami ingin standar ini diterapkan di seluruh negara ASEAN agar tren penurunan deforestasi dapat diakui secara global,” pungkasnya.