Nukilan.id – Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Aceh, Dyah Erti Idawati mengatakan bahwa, pihaknya siap menggerakkan ekonomi kerakyatan di Aceh, dengan tetap berkomitmen untuk mendukung dan mengembangkan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Aceh.
“90% perekonomian Indonesia ditopang oleh perekonomian kerakyatan. Jadi kita memang harus mendukung dan mengembangkan ekonomi kerakyatan,” kata Dyah kepada Nukilan.id, Kamis (3/6/2021).
Dyah mengatakan, Aceh sudah banyak sekali kebijakan-kebijakan yang diberikan oleh pemerintah Aceh untuk mendukung UMKM, hal itu dibuktikan dengan adanya Surat Edaran (SE) yang mengimbau kepada masyarakat khususnya pelaku usaha dan seluruh SKPA untuk menggunakan produk lokal dalam setiap kegiatan. Dengan begitu, perekonomian Aceh bisa tumbuh dan uang tidak berputar ke luar Aceh.
Saat ini, kata dia, pemerintah Aceh, BUMN, Perhotelan semuanya sudah menggunakan produk lokal, kecuali produk yang memang tidak diproduksi oleh pengusaha di Aceh.
“Jadi terutama yang menggunakan dana APBA baik provinsi maupun di Kabupaten/Kota, semuanya diharapkan untuk menggunakan produk lokal,” imbaunya.
Sementara itu, Dyah menyampaikan bahwa, sesuai laporan Bank Indonesia ke pemerintah Aceh pada tahun 2017-2018 ada perpindahan uang Capital Flight yaitu sekitar 60% yang dibelanjakan masyarakat keluar Aceh.
“Dan itulah yang menyebabkan agak sulit bagi UMKM atau IKM untuk maju di Aceh,”
Oleh karena itu, Dyah berharap, imbauan pemerintah Aceh tersebut, dapat segera ditindaklanjuti di tingkat Kabupaten/Kota, sehingga komitmen untuk mengembangkan dan memajukan UMKM di Aceh dapat terlaksana dengan baik.
“Saya berharap, untuk himbauan dari pemerintah provinsi dapat ditindak lanjuti oleh pemerintah kabupaten/kota, sehingga semua gerakannya sama. Karena, sekarang di kabupaten/kota masih banyak yang belum mengikuti,” pungkasnya.[]