Nukilan.id – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Meulaboh mengutuk keras tindakan oknum Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Aceh Barat yang melakukan kekerasan terhadap mahasiswa unjuk rasa di gedung Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Aceh Barat.
“Kami kecewa dan mengutuk keras tindakan oknum Satpol PP tersebut, harus diberikan sangsi seberat mungkin, agar kedepan tidak ada lagi hal-hal sedemikian rupa,” kata Ketua HMI Cabang Meulaboh, Jumaidi kepada Nukilan.id, Kamis (4/11/2021).
Padahal, kata dia, masa yang hadir dalam aksi demo tersebut tidak begitu banyak, dan mayoritas perempuan, seharusnya pihak Satpol PP tidak melakukan tindakan anarkis. Karena ini semua tentu ada jalan keluar dan solusinya.
Oleh karena itu, dia meminta pihak pimpinan Satpol PP Aceh Barat untuk segera mengambil tindakan terhadap salah satu oknum anggotanya itu.
“Apabila pihak Satpol PP tidak mengambil tindakannya, maka kami siap menghadirkan masa yang banyak ke depan kantor Satpol PP Aceh Barat,” tegasnya.
Seperti diketahui sebelumnya, puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Perempuan Tolak Kekerasan Seksual Terhadap Anak (GERTAK) Aceh Barat melakukan unjuk rasa ke DP3AKB Aceh Barat pada Rabu (3/11/2021). Aksi itu menuntut DP3AKB Aceh Barat untuk mengusut tuntas kasus kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur di Kabupaten Aceh Barat.
Aksi yang awalnya berlangsung damai berujung ricuh saat massa berusaha memaksa masuk ke kantor dinas. Saling dorong antara demonstran dan petugas Satpol PP pun tidak dapat dihindari, tiga orang demonstran terluka.
Kericuhan mereda setelah Kepala Dinas DP3AKB, Sadriati bersedia menemui demonstran. Ia meminta massa bersabar karena hingga kini polisi masih memburu pelaku. Ia pun berjanji akan melakukan pendampingan terhadap korban hingga pengusutan kasus ini selesai
Reporter: Hadiansyah