Nukilan.id – Komisi Daerah (Komda) Kajian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) menyatakan, kematian La Hinu (59), guru SMP Negeri 1 Baubau bukan karena vaksinasi Covid 19.
Komda KIPI Sultra menemukan penyebab kematian La Hinu (59) karena diabetes mellitus dan serangan jantung.
“Hasil investigasi, penyebab kematian adalah DM (diabetes mellitus) dan serangan jantung,” kata Ketua Komda KIPI Sultra, dr Musyawarah SpA, saat dihubungi melalui pesan pendek, Senin (31/5/2021).
Ia menjelaskan La Hinu melakukan vaksinasi Covid-19 di SMP Negeri 1 Baubau sekitar pukul 10.30 Wita dalam keadaan baik.
“Pemeriksaan sebelum vaksinasi dinyatakan layak. Hasil lab sebelum vaksinasi GDS (gula darah sewaktu) nya 173,” ujarnya.
Setelah vaksinasi dan menunggu selama 30 menit, La Hinu pulang ke rumah dan meminum obat yang biasa dimakan dua kali sehari.
“Info keluarga (anak) yang diberikan ke petugas RS Siloam, bahwa Pak La Hinu menyuntik insulin (dosis tidak tahu) sebelum tidur. Kira-kira jam 11, Pak La Hinu rahimahullah tidur,” ucap dr Musyawarah.
Namun sekitar pukul 14.00, La Hinu memanggil anaknya karena merasakan lemas dan sesak nafas. Saat perjalanan ke rumah sakit, La Hinu sudah tidak sadarkan diri.
“Selanjutnya di RS ditangani keadaan gawat darurat dan lab GDS 400 an lebih, tes covid negatif, EKG (elektrokardiogram) ada kelainan pada irama jantung,” kata dr Musyawarah.
Ia menjelaskan, dalam investagasi tersebut melibatkan tim dokter penyakit dalam, dokter ahli lain dan BPOM.
Sebelumnya diberitakan, guru SMP Negeri 1 Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, La Hinu (59), meninggal dunia usai divaksin di sekolahnya, Kamis (20/5/2021) siang.
Korban yang sebelumnya kondisinya normal, langsung mengalami batuk, sesak nafas dan tak sadarkan diri usai divaksin, sehingga dilarikan ke rumah sakit.
“Usai divaksin, tiga atau empat jam bapak sudah tak sadarkan diri, dibawa di rumah sakit, kata dokter denyut jantung sudah tidak ada,” kata anak korban, Rahmat Hidayat saat ditemui di rumah duka, Kamis (20/5/2021).
Rahmat menjelaskan, pagi hari sekitar pukul 08.00 Wita, ayahnya pergi ke sekolah dan rupanya di SMP Negeri1 Baubau sedang dilakukan vaksinasi oleh semua guru.
Korban yang menderita penyakit gula selama 15 tahun, juga mengikuti tahapan vaksinasi hingga divaksin jenis Sinovac dan kemudian pulang ke rumahnya.[kompas]