Nukilan.id – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Aceh Ihsanuddin Marzuki SE, MM mengatakan, dengan melihat kondisi Pemerintah Aceh gagal dalam penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Murban Energy Uni Emirat Arab (UEA) terkait Investasi Pariwisata di Pulau Banyak Aceh Singkil, harus menyatakan secara terbuka kepada publik, apa penyebab dan masalah nya, sehingga ini harus di tunda.
“Jika ini harus di pending alasannya apa, sampai kapan Investasi bisa di MoU kan karena Masyarakat Aceh harus tahu,”Kata Ketua Fraksi PPP Ihsanuddin MZ saat di konfirmasi Nukilan.id di Banda Aceh, Selasa (9/11/2021).
Menurutnya, “ini sesuatu yang sudah di perdengarkan ke publik secara gamblang dan masyarakat sudah berharap banyak, tetapi begini hasilnya sehingga masyarakat kecewa,” ucap Ihsanuddin.
Politisi PPP ini mengatakan, kepada saudara Gubernur Aceh untuk menjelaskan secara detail tentang apa yang terjadi, kepada masyarakat Aceh.
Dan menyayangkan sikap Pemerintah Aceh dalam rangka mempromosikan adanya Investasi dari Murban Energy UEA Pariwisata di Pulau Banyak Kabupaten Aceh Singkil dan adanya penandatanganan MoU dengan Pemerintah Republik Indonesia. Jelasnya
Seharusnya, Pemerintah Aceh mempersiapkan (prepare) secara detail tentang apa syarat-syarat Administrasi yang konfrehensif, sehingga proses pertukaran penandatanganan MoU terlaksana dengan baik.
Apa saja yang menjadi kewajiban kedua belah pihak perlu di persiapkan lebih matang terlebih dahulu, terutama bagi Pemerintah Aceh. Ungkapnya
“Apakah inprastruktur dasar yang diperlukan, yang menjadi kewenangan dari Pemerintah aceh, ini benar-benar harus di matangkan terlebih dahulu”. Jelasnya
Kata dia- Ihsanuddin, dari 14 dokumen yang di MoU kan oleh Murban Energy UEA dengan Pemerintah RI, Provinsi Aceh tidak termaksut didalamnya ini sesuatu yang aib dan memalukan bagi Pemerintah Aceh.
Dengan kejadian seperti ini, persepsi publik dilapangan tentang investasi di Aceh berfikir macam macam terhadap Gubernur Aceh,”Pemeritah Aceh tidak serius, hanya seremonial, ingin jalan-jalan dan Pencitraan politik, itu diterjemahkan dan apapun itu,” Tuturnya. [irfan]