Nukilan.id – Ketua Forum Rehabilitasi Napza Aceh (Fornapza), Mismarhadi, S.Pd.I berharap, dengan terbentuknya forum ini, pemerintah Aceh dapat bersinergi dalam menangani kasus Narkoba di Aceh.
“Karena masalah ini tidak bisa berkerja sendiri, kita harus bahu-membahu dan besinergi dalam menangani kasus narkoba di Aceh,” kata Mismarhadi kepada Nukilan.id, Sabtu (20/11/2021).
Dia juga mengajak seluruh elemen masyarakat di Aceh untuk berkerja sama dalam menangani masalah ini.
Selain itu, Musmarhadi juga menyampaikan, pihaknya akan mendata jumlah pecandu Narkotika di Aceh setiap tahunnya melalui lembaga rehabilitasi.
“Kita akan melakukan pemetaan untuk setiap tahunnya berapa jumlah pencandu yang ada di Aceh melalui layanan rehabilitasi,” kata Mismarhadi kepada Nukilan.id, Jum’at (19/11/2021).
Kata dia, Fornapza juga akan melakukan akumulasi data jumlah pecandu yang direhabilitasi pada setiap yayasan rehabilitasi di Aceh untuk mendapatkan data kongkritnya, termasuk kapasitas yayasan rehabilitasi.
“Selama ini banyak pecandu di luar sana, tapi pada layanan rehabilitasi justru tidak ada orang yang dirawat,” ujar Mismarhadi.
Lebih lanjut, dia menyebutkan, 3 pilar dalam penanganan masalah narkoba yaitu, Suplay Redaction adalah cara untuk memutus mata rantai peredaran Narkoba, Ham Redaction adalah pengurangan dampak buruknya.
“Dan yang ketiga focus kita di Man Reduction, yaitu pengurangan terhadap penguna Narkoba, ketika ada pecandu yang memang aktif, maka kita lakukan perawatan dan pembinaan, sehingga mereka bisa pulih dan productif kembali,” jelasnya.
Reporter: Hadiansyah
, Mismarhadi, S.Pd.I berharap, dengan terbentuknya forum ini, pemerintah Aceh dapat bersinergi dalam menangani kasus Narkoba di Aceh. ){kind=link}