NUKILAN.id | Jakarta — Media sosial Partai Gerindra tengah menjadi perhatian masyarakat. Dalam berbagai kasus viral dan pengaduan terkait layanan publik, akun resmi Gerindra kerap disebut-sebut sebagai solusi cepat oleh warganet. Fenomena ini mencerminkan semakin tingginya kepercayaan publik terhadap partai tersebut, terutama di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto.
Tidak sedikit warganet yang langsung menandai atau menghubungi akun Admin Gerindra untuk menyuarakan keluhan atau meminta bantuan. Respon cepat dan solusi yang ditawarkan oleh pengelola akun ini bahkan dianggap lebih efektif dibandingkan jalur resmi instansi pemerintah.
Melihat tren ini, Nukilan.id menghubungi Nicholas Siagian, Direktur Eksekutif Asah Kebijakan Indonesia, untuk meminta pandangannya. Menurut Nicholas, fenomena tersebut menjadi cerminan pentingnya peran media sosial dalam memperkuat komunikasi antara pemerintah dan masyarakat.
“Naiknya kepercayaan publik terhadap admin media sosial Gerindra dalam menangani kasus viral dan pengaduan layanan publik menunjukkan bahwa media sosial bisa menjadi jembatan efektif untuk menyelesaikan masalah,” ujar Nicholas.
Namun, Nicholas juga memberikan catatan kritis terhadap tren ini. Menurutnya, kondisi ini menjadi tamparan bagi institusi negara yang seharusnya berperan utama dalam pelayanan publik dan penegakan hukum.
“Jangan sampai institusi negara hanya bekerja berdasarkan orientasi ‘viral dulu’. Fenomena ini dikenal dengan istilah no viral, no justice,” tambahnya.
Ia menilai, jika pengaduan masyarakat lebih banyak terselesaikan oleh akun media sosial partai politik dibandingkan lembaga negara, hal ini dapat menimbulkan persoalan kepercayaan yang lebih besar terhadap fungsi dan efektivitas institusi pemerintahan.
Di sisi lain, langkah cepat Admin Gerindra dalam merespons isu-isu sosial memberikan poin positif bagi partai tersebut. Keberadaan admin yang responsif dianggap mampu memperkuat citra Gerindra sebagai partai yang dekat dengan masyarakat.
“Ini strategi komunikasi politik yang cukup cerdas. Selain memperkuat citra, pendekatan ini juga memberikan dampak nyata kepada masyarakat, terutama dalam menyelesaikan persoalan-persoalan kecil yang dianggap remeh oleh instansi pemerintah,” kata Nicholas menutup wawancara.
Fenomena Admin Gerindra ini menjadi pelajaran penting bahwa pelayanan publik yang cepat dan responsif adalah kebutuhan mendesak. Jika media sosial bisa menjadi solusi, mengapa institusi negara tidak bisa melakukan hal serupa? (XRQ)
Reporter: Akil Rahmatillah