Nukilan.id | Banda Aceh – Sleep training bayi adalah latihan untuk mengajari bayi agar bisa tidur sendiri dengan nyenyak tanpa bantuan orang tua atau pengasuh. Sleep training bayi bisa dimulai pada bayi usia 4–6 bulan. Salah satu hasilnya adalah bayi dan orang tua bisa mendapatkan kualitas tidur yang baik setiap malam. Bila sleep training bayi berhasil, ada banyak manfaat yang bisa didapat, baik untuk bayi maupun orang tua.
Sleep training adalah metode yang dapat diterapkan oleh orang tua untuk mengatasi masalah tidur pada si kecil. Selain membuat bayi bisa tidur dengan tenang, metode ini tentunya akan membantu orang tua beristirahat dengan baik, terutama di malam hari. Manfaat yang utama adalah nantinya bayi bisa tidur secara mandiri, lebih cepat, lebih pulas, dan jarang terbangun di malam hari. Beberapa bayi bahkan bisa belajar untuk menenangkan diri sendiri ketika sewaktu-waktu terbangun.
Elvina Yahya, seorang pengajar dan konsultan tidur bayi serta pendiri dari Happy Little Sleeper mengatakan, jika anak di bawah satu tahun sebenarnya tidak disarankan ada objek lain selain bayi itu sendiri. Kesalahan umum yang terjadi saat sleep training diantaranya pertama mulai terlalu cepat, setelah usia 4 bulan baru boleh mulai sleep training dan sudah dapat persetujuan DSA dan kedua tidak mempunyai planning. Jadi, ibu harus tau metode apa yang dilakukan begitu anak nangis di tengah malam.
“Karena persiapan yang gak matang biasanya akan membuat anak menjadi menangis dan sleep training pun gagal,” ucapnya dalam kanal youtube Nikita Willy Official yang dikutip Nukilan.id, Selasa (30/7/2024).
Sebenarnya sebutnya lagi, tidur itu sangat penting untuk anak. Banyak banget proses yang terjadi di badan anak. Sleep training berarti mengajarkan anak kemampuan tidur sendiri agar lebih berkualitas. Bagaimana caranya anak dapat mengembangkan self soothing ini, maksudnya anak memungkinkan untuk tidur sendiri dan bisa kembali ketika terbangun tengah malam. Hal itu bisa dimulai ketika anak usia 4 bulan dengan persetujuan DSA, jadi jangan sembarangan sebelum tau perkembangannya sudah sampai mana.
Ia juga menyampaiakan, sleep training akan sangat bermanfaat untuk bayi yang sering rewel atau suka terbangun saat sedang tidur di malam hari, dan sulit untuk tertidur kembali. Pasalnya, hal ini sering kali membuat orang tua tidak dapat tidur dengan tenang bahkan sampai harus bergadang di malam hari untuk membantu bayi tidur kembali. Akibatnya, baik kualitas hidup orang tua maupun bayi tentu akan terganggu. Bayi membutuhkan total durasi tidur yang berkualitas selama 14–16 jam dalam sehari, dengan total durasi tidur siang 3–8 jam dan tidur malam 8–11 jam per hari. Total durasi tidur bayi berbeda-berbeda sesuai dengan usianya.
Selain meningkatkan kualitas tidur si kecil, sleep training pada bayi juga memiliki beberapa manfaat lain yaitu mendukung proses tumbuh kembang anak agar menjadi lebih optimal, membuat anak merasa lebih bahagia sehingga bisa menurunkan risiko masalah perilaku di masa depan. Tidak hanya bayi, orang tua pun perlu mendapatkan tidur yang berkualitas guna menjaga kesehatan fisik dan mentalnya. Ada beberapa metode yang dapat dilakukan, yakni sebagai berikut:
1. Stay In Room Method, ketika memulai sleep training dengan metode ini, bunda bersama bayi ada di kamar yang sama dan posisi ibu berada disampingnya, untuk menemani dan membuat anak nyaman sampai ia tertidur. Dari hari ke hari ibu bisa menjauhi posisi ranjang hingga anak dapat tidur mandiri.
2.Check and Console Method, check and Console disebut juga sebagai Tinggalkan dan Periksa. Pada metode ini ibu meninggalkan sang anak untuk tidur. Ibu bisa mengucapkan selamat malam, lalu berjalan keluar dari ruangan, lalu kemudian sesekali bunda kembali untuk checking (memeriksa) sebentar dengan tujuan untuk memberikan kenyamanan dan dukungan kepada anak.
3. Pick Up and Put Down Method, pick Up, Put Down adalah membaringkan anak di tempat tidur dalam keadaan mengantuk namun belum tertidur. Amati gerakannya bila anak kesulitan tidur, bunda dapat menggendong hingga tenang namun jangan sampai tertidur, lalu di baringkan lagi ke ranjang. Berikan dukungan dan ulangi prosesnya hingga anak mampu untuk tertidur.
“Sebelum melakukan sleep training ibu harus terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter spesialis anak anda, jadi harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu untuk melihat kesiapan anak tersebut sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangannya saat ini.” pungkasnya []
Reporter : Auliana Rizky