DWP USK: Kerajinan Tangan Aceh Kualitas Internasional

Share

Nukilan.id – Dharma Wanita Persatuan Universitas Syiah Kuala (DWP USK), mengunjungi tempat pembuatan kerajinan tangan di Kabupaten Aceh Besar. Kegiatan itu dalam rangka arisan bulanan DWP USK, Selasa, 14 Februari 2023.

Tempat pertama yang didatangi ada di Gampong (desa) Dayah Daboh, Kecamatan Montasik, yaitu Karya Indah Bordir dengan owner Elia Sari. Ia menceritakan, usaha keluarga tersebut sudah dimulai sejak tahun 1991. Saat itu, ibu yang bersangkutan diundang ke diklat tingkat Kecamatan Montasik. Sepulang dari situ, orangtuanya mengaplikasikan dengan baik, hingga bertahan sampai sekarang.

“Hampir satu gampong di sini semuanya pengrajin. Sebagai generasi penerus, saya ingin melestarikan karya daerah ini. Semoga semakin berkembang lagi. Dengan karya ini, saya bisa keliling dunia, pernah sampai ke New York tahun 2018 untuk expo,” tutur Elia.

Ia berharap ke depan, karya dan usaha mereka kian go internasional. Untuk mewujudkan hal itu, pihaknya mengaku terus berupaya untuk semangat berkarya, berkreasi, melakukan inovasi, bahkan mengajak milenial untuk mencintai produk lokal.

“Mudah mudahan kita bersama mencintai produk lokal, ini penting bagi daerah dalam memberdayakan ekonomi masyarakat. Kami senang bisa dikunjungi ibu-ibu (DWP USK), jadi bisa sekaligus silaturahmi di sini,” katanya.

Elia mengungkapkan, di tempatnya juga tersedia beberapa kelas bordir, mulai dari kelas biasa, sampai kelas internasional. Hal itu dianggap penting dalam proses penyesuaian permintaan pasar, tergantung selera bordir.

Puas melihat Karya Indah Bordir di Montasik, tim DWP USK bergerak ke Kecamatan Indrapuri, Aceh Besar. Tepat di Gampong Lampanah Tunong, DWP USK melihat sentra produk kerajinan tangan dari tanaman bili. Nama brand produk itu adalah BiliĀ Droe, dimana penerus dari usaha ini sudah tiba pada generasi keempat.

“Sudah berdiri sejak tahun 1983, itu binaan pertama. Saya generasi keempat. Bedanya saya branding ulang, makanya dinamakan Bili Droe,” jelas Owner Bilidroe, Ulfa Fitria.

Lebih lanjut ia menuturkan, Bili Droe bangga menjadi milik Gampong Lampanah Tunong. Buah kerja keras, dedikasi, inovasi dan konsistensi, telah mengantarkan Bilidroe masuk dalam binaan Bank Indonesia, dan dibina oleh Dekranas.

“Alhamdulillah kita sudah ikut Dubai Expo. Setidaknya kita sama-sama berkreasi dan berprestasi,” ucapnya.

Atas kunjungan tersebut, Ketua DWP USK, Ny. Eti Indarti mengaku takjub dengan produk lokal yang dimiliki Aceh. Menurutnya, produk kerajinan tangan yang ada di sejumlah UMKM di Aceh, khususnya dua tempat yang ia singgahi dalam kesempatan itu, punya kualitas internasional baik dari segi bahan maupun desain/motif.

“Ini tentu modal penting dalam memberdayakan masyarakat. Membuka lapangan pekerjaan, mendongkrak perekonomian warga, sekaligus mengharumkan nama Aceh. Saya mengajak semua pihak, untuk membeli dan memakai dengan bangga produk lokal,” ujar Ny. Eti. []

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News