Nukilan.id – Untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di Provinsi Aceh, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) secara terpadu tengah membangun sejumlah infrastruktur dasar yang meliputi konektivitas, sumber daya air, permukiman dan perumahan.
“Pembangunan infrastruktur juga akan mengintegrasikan industri yang ada di Aceh sehingga pertumbuhannya juga akan semakin meningkat,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Sementara itu, Anggota Komisi V DPR RI Ruslan Daud mengharapkan pembangunan infrastruktur di Aceh dapat terus ditingkatkan. “Ketersediaan infrastruktur yang bagus secara otomatis akan menumbuhkan perekonomian masyarakat Aceh,” ujar Ruslan.
Mendukung hal tersebut, di bidang konektivitas Kementerian PUPR melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) tengah menyelesaikan Jalan Tol Trans Sumatera di Aceh yang direncanakan sepanjang 410 km. Rinciannya, Jalan Tol Sigli – Banda Aceh sepanjang 74 km, Sigli – Lhokseumawe 157 km, Lhokseumawe – Langsa 134 km dan Langsa – Bts. Sumatera Utara 44 km. Jalan Tol Sigli – Banda Aceh terdiri dari 6 seksi, saat ini progresnya mencapai 77% di mana seksi 3 dan seksi 4 telah beroperasi.
Di samping jalan tol, Kementerian PUPR juga terus meningkatkan mutu dan kualitas jalan nasional di Aceh. Salah satunya dengan pelebaran Jalan Bireuen – Takengon sepanjang 1,5 km. “Jalan Bireuen – Takengon merupakan bagian dari Jalan Lintas Tengah Aceh, untuk memperlancar arus perpindahan logistik dan orang kami lakukan pelebaran dari satu lajur menjadi dua lajur pada TA 2021 ini,” kata Plt. Kepala BPJN Aceh Bowo Sudiatmanto.
Di bidang sumber daya air, Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera 1 tengah menyelesaikan 3 buah bendungan Proyek Strategis Nasional (PSN) yaitu Bendungan Keureuto di Kabupaten Aceh Utara, Bendungan Rukoh di Kabupaten Pidie, dan Bendungan Tiro di Kabupaten Pidie.
Menindaklanjuti abrasi pantai di Provinsi Aceh, Kementerian PUPR tengah menyiapkan pembangunan prasarana pengaman pantai sepanjang 3,2 km. Desain telah diselesaikan pada 2021 dan pada 2022 penyusunan AMDAL. “Saat ini kami prioritaskan untuk membangun pengaman pantai di Desa Mon Jambe sepanjang 570 meter untuk menyelamatkan sawah warga dari limpasan ombak saat pasang,” ucap Kepala BWS Sumatera 1 Djaya Soekarno.
Di bidang permukiman, pada TA 2022 mendatang Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Aceh akan merehabilitasi prasarana pendidikan berupa sekolah dasar dan madrasah ibtidaiyah di 40 lokasi. Serta pembangunan stadion untuk penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 di Aceh-Sumatera Utara.
Kepala BPPW Aceh M. Yoza Habibie mengatakan pihaknya siap menerima penugasan tersebut. “Kami siap membangun stadion yang akan menjadi ikon Bireuen yang masyarakatnya fanatik dengan sepak bola. Mohon dukungannya agar ada Instruksi Presiden seperti pada PON Papua,” ujar Yoza.
Sementara di bidang perumahan, Kementerian PUPR melalui Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (P2P) telah menyelesaikan pembangunan tiga rumah susun (rusun) yaitu Rusun Ponpes Mujizatul Quran Alhasanie Asy-Syafi’ie, Rusun Universitas Islam Kebangsaan Indonesia dan Rusun Yayasan Pendidikan Islam Al-Aziziyah. Sementara terdapat tiga rusun lainnya yang tengah dikerjakan yaitu Rusun Poltek Negeri Lhokseumawe dengan progres 67,81%, Rusun Universitas Abulyatama 84,15% dan Rusun Universitas Teuku Umar 93,58%. []