Nukilan.id – Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry Banda Aceh menggelar Kuliah tamu bertajuk “Komunikasi Profetik Gen-Z dalam Media Elektronik” di Aula fakultas tersebut, Senin (28/11/2022).
Kuliah tamu ini merupakan salah satu implementasi kerjasama Prodi Ilmu Perpustakaan FAH UIN Ar-Raniry Banda Aceh dengan Prodi Ilmu Perpustakaan FAH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dengan menghadirkan Dr Ade Abdul Hak MHum dan Muhammad Azwar MHum dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai narasumber.
Dekan FAH UIN Ar-Raniry Banda Aceh Syarifuddin MA PhD dalam sambutannya menyambut baik kegiatan kuliah tamu ini sebagai kegiatan akademik guna menambah wawasan, pengetahuan dan keterampilan para mahasiswa dan dosen prodi Ilmu Perpustakaan tentang isu-isu terkini dan perkembangan terbaru dunia perpustakaan.
“Kegiatan akademis kuliah tamu ini diharapkan memberi warna dan energi positif tersendiri dalam menumbuhkan semangat akademis di lingkungan FAH UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Semoga setelah ini dosen-dosen Prodi Ilmu Perpustakaan FAH UIN Ar-Raniry juga diberi kesempatan untuk mengajar dan mengisi perkuliahan di UIN Jakarta,”kata Syarifuddin saat membuka kegiatan kuliah tamu prodi Ilmu Perpustakaan, Senin (28/11/2022).
Sebelumnya, Ketua Prodi Ilmu Perpustakaan FAH UIN Ar-Raniry Mukhtaruddin MLIS dalam laporannya menjelaskan bahwa kegiatan kuliah tamu ini sebagai tindak lanjut Memorandum of Understanding (MoU) Asosiasi Dosen Ilmu Perpustakaan (ASDIP) PTKIN.
“Kuliah tamu ini merupakan salah satu implementasi kerjasama Prodi Ilmu Perpustakaan FAH UIN Ar-Raniry Banda Aceh dengan Prodi Ilmu Perpustakaan FAH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dimana kerjasama ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi seluruh sivitas akademika kedua pihak,”ungkap Mukhtar.
Kegiatan yang diawali dengan kuliah tamu tersebut berlangsung selama dua hari, mulai tanggal 28-29 November 2022. Kemudian dilanjutkan dengan Focus Group Discussion (FGD) bersama dosen prodi Ilmu Perpustakaan UIN Ar-Raniry Banda Aceh dan mengajar di kelas.
Sementara itu, dalam pemaparan materinya tentang “Kepustakawanan Profetik: Pengembangan Ilmu Perpustakaan dan Informasi dalam Perspektif Islam (al-Quran), Dr Ade Abdul Hak MHum menjelaskan bahwa kepustakawanan profetik adalah kajian pengetahuan kolektif yang berisi program dan indeks dalam kontek memanusiakan (humanisasi) dan membebaskan manusia (liberasi) untuk menambah keimanan kepada Tuhannya (transendensi).
Lebih lanjut, dosen prodi Ilmu Perpustakaan UIN Jakarta ini menjelaskan bahwa paradigma pengembangan pengetahuan dalam prespektif Islam diperjelas secara nyata dalam ayat Al-Quran, oleh karena itu setiap universitas perlu memasukan ilmu agama dalam kurikulumnya.
“Al-Quran sebagai sandaran ide-ide paradigma profetik yaitu paradigma yang bertujuan untuk mendorong seseorang untuk berperilaku baik dengan meneladani ajaran agama,”ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Ade Abdul Hak dalam presentasinya juga mengambarkan bagaimana teori konstruksi realitas pengetahuan kepustakawanan profetik sebagaimana yang diadopsi dari Berger dan Luckman.
Menurutnya, bahwa secara kritis membantu membentuk kesadaran kepustakawanan profetik agar memperbaiki dan mengubah kondisi kehidupan manusia. Kemudian secara konstruktivis memahami serta menafsirkan bagaimana para pelaku kepustakawanan yang bersangkutan menciptakan dan memelihara mengelola kepustakawanan profetik.
Terakhir, positivis yaitu menemukan – atau memperoleh konfirmasi – hukum sebab-akibat yang bisa dipergunakan memprediksi pola-pola umum gejala sosial tertentu. [Hadiansyah]