NUKILAN.id | Banda Aceh – Bahasa dan tradisi adat suku Keluwat, atau dikenal sebagai suku Kluet, di Kabupaten Aceh Selatan, menjadi sorotan dalam upaya pelestarian warisan budaya di tengah tantangan zaman. Dalam sebuah wawancara dengan anggota Komunitas Pecinta Adat dan Budaya Kluet (KOMPAK), Akhwanto Muzain, terungkap bahwa bahasa dan tradisi lisan Keluwat tengah menghadapi ancaman serius yang mengkhawatirkan.
Menurut Akhwanto, generasi muda Keluwat semakin menjauh dari akar budayanya karena kurangnya perhatian dan pengetahuan dari orang tua mereka. Ia mengatakan, peran orang tua sangat krusial dalam mengajarkan tradisi lisan Keluwat kepada generasi mendatang.
“Kurangnya peran orang tua dalam mengajarkan bahasa dan tradisi lisan Keluwat kepada anak-anak mereka menjadi faktor utama penurunan minat generasi muda terhadap warisan budaya ini,” ujar Akhwanto kepada Nukilan.id, Rabu (5/6/2024).
Tidak hanya itu, fenomena perpindahan penduduk dan perkawinan antar etnis yang berbeda juga turut berkontribusi terhadap penurunan penutur bahasa Keluwat.
“Perpindahan penduduk ke daerah lain, terutama oleh perantau dan pelajar, serta perkawinan antar etnis dapat mengakibatkan penurunan jumlah penutur bahasa Keluwat di wilayah asal,” tambahnya.
Dalam upaya mencegah kepunahan bahasa dan tradisi lisan Keluwat, Alumni Pascasarjana Psikologi Pendidikan Islam ini memberikan beberapa langkah proaktif dapat diambil. Salah satunya adalah dengan mengintegrasikan bahasa Keluwat ke dalam sistem pendidikan sebagai mata pelajaran muatan lokal.
“Dengan memasukkan bahasa Keluwat ke dalam kurikulum pendidikan, diharapkan generasi muda dapat memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang warisan budaya mereka,” paparnya.
Namun, upaya ini tidak akan berjalan lancar tanpa dukungan dari berbagai pihak terkait, termasuk pemerintah, tokoh adat, komunitas, pemuda, dan orang tua. Menurut Akhwanto, penting bagi semua pemangku kepentingan untuk memberikan perhatian yang serius terhadap pelestarian bahasa dan tradisi lisan Keluwat.
“Kita perlu bersama-sama memastikan bahwa warisan budaya ini tetap hidup dan berkembang untuk generasi yang akan datang,” tegasnya.
Dengan langkah-langkah konkret dan dukungan yang kuat dari masyarakat, harapan untuk tetap menjaga keberlangsungan bahasa dan tradisi lisan Keluwat masih tetap terbuka lebar.
Reporter: Akil Rahmatillah