Nukilan.id – Gubernur Aceh, Nova Iriansyah melalui Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, Taqwallah sebelumnya telah mengarahkan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Aceh untuk mendonorkan darahnya ke Instalasi Transfusi Darah (ITD) Rumah Sakit Umum Daerah Zainal Abidin (RSUDZA).
Arahan mendonorkan darah langsung ke ITD RSUDZA Banda Aceh itu disampaikan Sekda Aceh pada Kamis (12/5/2022) lalu, usai mencuat kabar terjadinya kekosongan darah di Unit Donor Darah (UDD) PMI Kota Banda Aceh, yang belakangan tersiar rumor jika stok darah kosong akibat adanya pengiriman darah ke Kabupaten Tangerang.
Baca Juga: Terbukti Tidak Bersalah, Jusuf Kalla Harap Pemerintah Aceh Kembali Gelar Donor Darah ASN di PMI
Menanggapi hal itu, Penjabat (Pj) Gubernur Aceh, Achmad Marzuki mengatakan, terkait ASN yang mendonorkan darahnya di ITD RSUDZA itu bukan sebuah persoalan, yang terpenting kebutuhan darah bagi masyarakat terpenuhi.
“Itu sebenarnya bukan persoalan, yang penting kita ada darah,” kata Achmad Marzuki dalam keterangan kepada media di sela kunjungannya ke Gedung UDD PMI Kota Banda Aceh pada Rabu (20/7/2022).
Menurutnya, kalau donor darah di ITD RSUDZA itu lebih cepat di saat ada keluarga pasien yang membutuhkan darah.
Baca Juga: Tiga Poin Tuntutan Relawan Tolak Pembekuan Pengurus PMI Banda Aceh
“Memang kalau di rumah sakit tentunya lebih cepat apabila ada keluarga yang sakit, mereka juga bisa melakukan donor darah untuk keluarga yang sakit supaya bisa langsung diperoleh darah yang sama,” ujar Achmad Marzuki.
“Jadi sebenarnya ini tidak perlu dipersoalkan, yang penting cadangan darah selalu ada untuk masyarakat,” sambung Mantan Pangdam IM itu.
Karena itu, Achmad Marzuki berharap kepada PMI agar lebih berperan aktif untuk dapat menjadi bank darah di Aceh, karena pada dasarnya PMI itu adalah tempat orang mendonorkan darah secara sukarela. []