Nukilan.id – Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian (Diskominsa) Aceh meminta kepada seluruh masyarakat Aceh agar tidak mudah percaya dengan sebuah berita, perlu dicek kebenarannya dan tidak langsung menerima mentah-mentah informasi yang tersaji, baik yang tersaji di media sosial maupun kabar yang menyebar dari mulut ke mulut. Jangan mudah terjebak dengan kabar Hoax.
Itu disampaikan Kepala Bidang Pengelolaan dan Layanan Informasi Publik Diskominsa Aceh Zalsufran, ST. M.Si pada talkshow bersama Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional ( KPC PEN) dengan thema “PULEH” (Sembuh Indonesia ku), di Taman Seni dan Budaya Aceh, Jalan T. Umar, Banda Aceh, Rabu, 30/6/2021 sore.
“Dan kami juga menghimbau kepada masyarakat agar tidak langsung percaya, cek kembali kembenaran dari informasi yang diterima,” kata Zalsufran.
Menurut Zalsufran, saat ini berita hoax atau kabar bohong sangat mudah disampaikan, apalagi teknologi sekarang sangat canggih, sehingga diperlukan kehati-hatian dalam menjaring informasi, tidak serta merta langsung diserap, harus ada seleksi dan tabayun kembali untuk info yang diterima.
“Sekarang Sudah sangat mudah untuk mencari informasi, karena Pemerintah Aceh banyak menyediakan pusat-pusat informasi yang akurat, seperti diskominfo, dan juga di info covid 19 Aceh, web site dan humas Pemerintah Aceh,” ujar Sufran.
Kata Zalsufran, dalam kendisi covid 19, pemerintah Aceh juga berfikir keras dan paham betul tentang masyarakatnya saat ini.
Vaksin
Pada kesempatan itu, poembicara lainnya, Helmi, SKM, MPH, kepala seksi Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas kesehatan Aceh juga menghimbau masyarakat agar tidak perlu takut dan ragu terhadap vaksinasi, karena vaksin adalah upaya pencegahan terhadap menularnya virus corona.
“Vaksin yang digunakan juga sudah beberapa tahapan uji klinik yang dilakukan dan juga sudah mendapatkan sertivikasi dari BPOM dan juga dari WHO, dipastikan vaksin aman dan berkasiat,” katanya.
Dijelaskan Helmi, setelah dilaksanakan vaksin hanya terdapat gejala gejala ringan, nyeri kepala, bekas suntikan dan dibawa cepat tertidur (ngantuk).
Helmi juga mengingatkan apabila acara yang digelar bertujuan untuk mengingatkan kepatuhan pada protokol kesehatan di Aceh, dan menginformasikan banyaknya tersebar berita hoax. [Irfan]