Nukilan.id – Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi)Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Kiki Yulianti meminta seluruh Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) untuk memperkuat setiap inovasi dan peningkatan mutu pendidikan vokasi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) di berbagai wilayah untuk mendorong pertumbuhan perekonomian, sumber daya manusia dan kualitas sosial masyarakat di Aceh.
Dalam hal ini, ia menyampaikan, sudah serharusnya seluruh kepala sekolah agar meningkatkan pendidikan vokasi sehingga bisa berkontribusi lebih di sektor perekonomian dan SDM guna memperbaikan kualitas masyarakat di setiap daerah.
“Bapak dan Ibu kepala sekolah SMKN tidak boleh ada pendidikan vokasi diselenggarakan tanpa memperhatikan kepentingan pertumbuhan ekonomi disekitarnya, maka dari itu sering-sering berkomunikasi dengan Pemerintah Daerah dan pelaku usaha tentang sektor ekonomi apa yang sedang berkembang disana,” kata Kiki Yulianti saat diwawancarai oleh media Nukilan.id di Kompleks SMKN 3 Banda Aceh, Jum’at (17/3/2023).
Baca Juga: Pemerintah Aceh Luncurkan 68 BLUD SMK Negeri se-Aceh
Selanjutnya, ia menegaskan, kepala sekolah SMKN agar lebih berfokus pada kurikulum merdeka, dikarenakaan dapat memberikan keleluasaan secara otonom sehingga lebih dalam mengelola serta menumbuhkan kualitas pelayanan pendidikan vokasi untuk para guru dan murid sebagai peserta didik di sekolah.
“Mudah-mudahan dengan menjadi BLUD ibu dan bapak dapat lebih Otonom dan lebih akuntabel dalam mengelola sekolahnya. Semoga ini bisa meningkatkan pelayanan vokasi di SMK tersebut,,” ungkapnya.
Dirinya menjelaskan, tujuan hadirnya BLUD agar setiap penggunaan aset dalam sekolah dapat dimanfaatkan secara maksimal hingga menjadi inisiatif setiap kepala sekolah untuk bisa lebih meningkatkan layanan pendidikan vokasi tanpa harus mengunggu instruksi dari pemerintah.
“Tujuan BLUD itu bukan mencari uang. Tujuan BLUD untuk meningkatkan layanan pendidikan baik disisi kualitas maupun jumlah tanpa harus menunggu pemerintah,” ungkapnya.
Selain itu, Kiki mengimbau, dengan diterapkannya BLUD kepada 68 SMKN Se-Aceh agar kepala sekolah beserta guru bekerja lebih akunstabilitas dan bertanggung jawab dalam pengelolaan anggaran harus dilakukaan secara maksimal.
“Mereka bisa mengambil inisiatif dari berbagai sumber yang halal tentunya dan juga benar secara regulasi yang kemudian dikembalikan lagi untuk meningkatkan layanan pendidikan,” tuturnya.
Dirinya berharap, bahwa dalam pengembangan BLUD di sekolah, harus dilakukan secara maksimal oleh seluruh kepala sekolah SMKN yang merupakan CEO sehingga lebih tangkas, cepat serta inovatif untuk mengambil setiap keputusan dengan resiko yang terukur agar lebih mandiri dan kuat.
“Harus dilakukan oleh seluruh Kepala sekolah SMK Negeri yang sudah menjadi BLUD itu mengubah mindset. Mereka bukan lagi kepala sekolah saja tetapi mereka juga CEO yang cara berfikir harus lebih tangkas, tegas, inovatif,”. ucapnya.
Reporter: Azril