NUKILAN.id | Banda Aceh – Fenomena ketakutan menikah atau yang dikenal dengan istilah “Marriage Is Scary” tengah menjadi tren di kalangan muda, terutama perempuan. Fenomena ini muncul sebagai tren konten di media sosial seperti TikTok, di mana banyak perempuan muda mengungkapkan ketakutan mereka terhadap pernikahan.
Amatan Nukilan.id, tren ketakutan untuk menikah lebih banyak dibuat oleh perempuan dibandingkan laki-laki. Dalam wawancara dengan Nukilan.id, Direktur Flower Aceh, Riswati, memberikan pandangannya mengenai mengapa fenomena ini lebih sering terjadi pada perempuan.
Menurut Riswati, perempuan cenderung lebih menyadari dampak pernikahan terhadap kehidupan mereka secara keseluruhan, termasuk karir, kebebasan pribadi, dan kesejahteraan mental.
“Perempuan mungkin lebih terbuka dalam mengekspresikan ketakutan mereka atau merasa tidak punya pilihan lain selain membagikan pengalaman tersebut melalui media sosial,” kata Riswati kepada Nukilan.id, Selasa (3/9/2024).
Ia menambahkan bahwa platform seperti TikTok memberikan ruang bagi perempuan untuk berbagi pengalaman dan mendapatkan dukungan dari sesama pengguna yang memiliki pengalaman serupa.
Lebih lanjut, Riswati menyebutkan beberapa faktor utama yang mendorong tren “Marriage Is Scary” ini. Pertama, kurangnya informasi yang memadai untuk mengatasi masalah yang berkaitan dengan pernikahan, serta ruang komunikasi yang terbatas bagi perempuan untuk membahas isu ini secara terbuka.
Kedua, media sosial yang mudah diakses dan tidak membutuhkan biaya banyak, menjadi alat yang efektif bagi perempuan untuk mengungkapkan perasaan dan ketakutan mereka. Ketiga, perubahan nilai-nilai sosial yang berkembang di kalangan generasi muda juga berperan penting.
“Banyak perempuan muda yang kini lebih terbuka untuk mengeksplorasi pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman hidup, dan melihat pernikahan sebagai sesuatu yang bisa menghalangi kebebasan tersebut,” ungkapnya.
Riswati juga menyoroti perubahan nilai-nilai yang berkembang di masyarakat sebagai salah satu alasan munculnya fenomena ini.
“Orang muda sekarang lebih terbuka untuk mengeksplorasi pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman sebelum memutuskan untuk menikah. Mereka mungkin merasa bahwa pernikahan dapat membatasi kebebasan pribadi mereka dan menghalangi pencapaian karir atau tujuan hidup lainnya,” jelasnya.
Fenomena “Marriage Is Scary” ini mencerminkan perubahan pandangan di kalangan perempuan muda mengenai pernikahan dan peran sosial mereka. Dengan semakin terbukanya akses informasi dan platform untuk berbagi pengalaman, perempuan muda kini lebih berani untuk mengekspresikan ketakutan dan keraguan mereka terhadap institusi pernikahan. (XRQ)
Reporter: Akil Rahmatillah