NUKILAN.id | Banda Aceh – Cakupan imunisasi dasar lengkap pada anak di Provinsi Aceh masih tergolong rendah. Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Aceh mencatat, realisasi imunisasi pada tahun 2023 hanya mampu mencapai sekitar 35 persen dari target nasional 100 persen. Program bulan imunisasi anak sekolah tahun lalu juga hanya mencapai 32 persen.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Aceh, Iman Murahman, menyampaikan bahwa dalam sepuluh tahun terakhir, pihaknya menghadapi tantangan besar untuk meningkatkan cakupan imunisasi.
“Masih sangat kesulitan meningkatkan angka imunisasi karena tingkat kepercayaan belum kembali normal, masih ada trauma hoaks masa lalu,” ujar Iman, dikutip dari HabaAceh.id, Jumat (23/8/2024).
Iman menjelaskan, trauma yang dimaksud adalah dampak dari berita bohong terkait imunisasi yang beredar beberapa tahun lalu.
“Orangtua muda masih trauma dengan berita hoaks soal imunisasi di masa lalu,” katanya. Hal ini membuat masyarakat ragu untuk membawa anak-anak mereka mendapatkan imunisasi dasar lengkap.
Padahal, menurut Iman, pada rentang waktu 2013-2014, cakupan imunisasi di Aceh sempat mencapai 90 persen.
“Seharusnya untuk imunisasi rutin harus tetap digenjot. Juga untuk orangtua harus kami sampaikan kalau imunisasi ini sangat penting untuk kesehatan anak,” tambahnya.
Untuk mengatasi permasalahan ini, Dinkes Aceh bersama UNICEF dan berbagai pihak lainnya berusaha meningkatkan kolaborasi antara tenaga kesehatan, guru, dan anak muda. Kepala Perwakilan UNICEF Aceh, Andi Yoga Tama, menargetkan cakupan imunisasi tahun ini bisa meningkat.
“Mudah-mudahan bulan 8 dan 9 ini bisa kita genjot. Minimum target di atas 70 persen, kalau bisa di atas 90 persen,” ujar Andi.
Andi juga menyebutkan pihaknya sedang menjalankan program uji coba kelas ayah di lima kabupaten/kota. Program ini bertujuan untuk memastikan informasi mengenai kesehatan, pengasuhan anak, dan gizi dapat diterima oleh para ayah.
“Hal seperti ini penting dilakukan untuk memastikan hak setiap anak tumbuh dengan sehat, terlindungi dari berbagai penyakit berbahaya, dan mencapai potensinya secara maksimal,” pungkas Andi.
Meski fokus banyak pihak kini tertuju pada persiapan Pekan Olahraga Nasional (PON) yang akan digelar September mendatang, Dinkes Aceh menegaskan bahwa program imunisasi harus tetap berjalan agar target cakupan yang lebih tinggi dapat tercapai.
Editor: Akil