Nukilan.id – Angka stunting di Aceh masih tinggi, saat ini ada dua kabupaten kota di Provinsi Aceh yang menjadi penyumbang angka stunting tertinggi, yaitu Kabupaten Gayo Lues (42.8 persen) dan Kota Subulussalam (41.8 persen).
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinas Kesehatan (Dinkes) Aceh, dr. Sulasmi, MHSM mengatakan bahwa Posyandu ikut berperan dalam menurunkan angka stunting di Provinsi Aceh karena pemerintah Aceh tidak bisa bekerja sendiri dalam untuk penanggulangan stuntungi, perlu dukungan dan semua pihak termaksud kader Posyandu.
“Salah satu peran yang dinilai dapat membantu menangani stunting itu sendiri adalah peran posyandu. Selain itu Kader Posyandu merupakan garda terdepan untuk melayani kesehatan anak di masyarakat,” ucap Sulasmi kepada Nukilan, Selasa (15/11/2022).
Dikatakannya, peran posyandu tersebut salah dengan memberikan penyuluhan dan konseling kesehatan gizi yang tujuannya adalah meningkatkan kesadaran dan pengetahuan Ibu balita agar terjadi perubahan perilaku yang lebih baik.
“Posyandu itu dapat membantu masyarakat dalam mendapatkan informasi pelayanan kesehatan bagi ibu, bayi dan anak balita dengan lebih mudah. Dengan begitu, posyandu juga ikut berperan dalam pemantauan gizi ibu hamil dan anak,” tuturnya.
Sulasmi mengharapkan keberadaan posyandu ini diharapkan bisa memberdayakan dan memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk memperoleh pelayanan kesehatan bagi ibu, bayi dan anak balita yang mana tujuannya mencegah terjadinya stunting itu sendiri.
“Maka itu dengan memaksimalkan peran pos pelayanan terpadu atau posyandu di setiap wilayah kelurahan, setidaknya dapat mencegah dampak buruk pertumbuhan generasi penerus,” tutup Sulasmi.
Baca juga: Sosialisasi Pencegahan Stunting Butuh Dukungan dari Lintas Sektor
Reporter: Wanda
Editor: Mirzu