Sunday, September 8, 2024
1

Dinas Sosial Aceh Buka Pelatihan Menjahit untuk PPKS Tuna Sosial di UPTD RSBM

NUKILAN.id | Banda Aceh – Kepala Dinas Sosial Aceh, Dr. Muslem, S.Ag, M.Pd, secara resmi membuka kegiatan Pelatihan Menjahit Dasar bagi Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) Tuna Sosial di UPTD Rumoh Sejahtera Bejroeh Meukarya (RSBM) Ladong, Aceh Besar, Senin (22/7/2024).

Dalam sambutannya, Dr. Muslem menegaskan pentingnya memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya. Ia menyampaikan bahwa pelatihan menjahit sangat diminati oleh masyarakat, namun sayangnya, kuota peserta terbatas.

“Pelatihan menjahit ini sangat diminati masyarakat, namun kuotanya terbatas,” ujarnya.

Dr. Muslem juga menjelaskan bahwa para peserta akan dilatih menggunakan metode modern yang berbeda dari metode tradisional yang biasa digunakan di kampung halaman mereka. Harapannya, hasil jahitan para peserta akan lebih modis dan sesuai dengan tren masa kini.

“Para peserta akan dilatih cara menjahit yang modern, sehingga hasil jahitannya lebih modis dan sesuai tren zaman,” jelasnya.

Ia juga mengimbau agar para peserta mengikuti pelatihan ini dengan serius dan memanfaatkan ilmu yang didapat dengan maksimal.

“Ikutilah kegiatan ini dengan serius. Manfaatkan sebaik mungkin ilmu yang didapat secara gratis. Anak-anak harus bisa berbeda antara sebelum dan setelah pelatihan, baik dari sisi keahlian maupun karakter,” pesan Muslem.

Dr. Muslem berharap dengan bantuan pemerintah dan kolaborasi semua pihak, pelatihan ini bisa memberikan penghidupan dan kemandirian bagi anak-anak binaan PPKS Tuna Sosial saat mereka kembali ke kampung halaman.

“Semoga dengan bantuan ini dan kolaborasi kita semua, anak-anak binaan PPKS Tuna Sosial bisa mandiri dan hidup lebih baik saat kembali ke kampung asal,” harapnya.

Sementara itu, Kepala UPTD RSBM, Farid, A.KS, M.Si, dalam laporannya menyampaikan bahwa pelatihan menjahit dasar ini akan berlangsung selama dua bulan dengan peserta sebanyak 20 orang dari sembilan kabupaten/kota.

“Pelatihan menjahit dasar ini akan dilaksanakan selama dua bulan, dengan peserta binaan sebanyak 20 orang dari sembilan kabupaten/kota,” kata Farid.

Farid merinci peserta pelatihan berasal dari Aceh Besar (4 orang), Aceh Utara (3), Aceh Timur (4), Aceh Tamiang (2), Bener Meriah (2), Aceh Selatan (1), Subulussalam (1), Pidie Jaya (1), dan Aceh Tengah (2).

Farid menambahkan bahwa tujuan dari pelatihan ini adalah untuk membentuk pribadi yang unggul dan memiliki daya saing di dunia kerja, serta meningkatkan keterampilan dan mental peserta.

“Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan mental kepada peserta agar menjadi pribadi yang unggul dan memiliki daya saing di dunia luar, selain itu juga meningkatkan keterampilan kerja dan mental peserta binaan,” tambahnya.

Pelatihan ini mengadopsi metode 70 persen praktik dan 30 persen teori. “Mereka diajarkan bagaimana cara menjahit baju, rok, dan mukena, serta rutin mendapatkan bimbingan mental spiritual dan olahraga, serta konsumsi makan dan snack,” ujar Farid.

Dengan demikian, pelatihan ini diharapkan dapat memberikan bekal yang cukup bagi para peserta untuk mandiri dan berdaya saing saat kembali ke masyarakat.

Editor: Akil

spot_img
spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Must Read

- Advertisement -spot_img

Related News

- Advertisement -spot_img