NUKILAN.ID | BANDA ACEH — Pesta demokrasi di tubuh Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Aceh kian memanas. Konferensi Koordinator Cabang (Konkoorcab) XII PKC PMII Aceh yang akan digelar pada akhir Mei 2025 ini menjadi ajang strategis untuk menentukan arah gerakan dua tahun ke depan.
Salah satu tokoh perempuan yang turut meramaikan kontestasi adalah Desi Hartika, yang secara resmi mencalonkan diri sebagai Ketua Korps PMII Putri (Kopri) PKC PMII Aceh periode 2025–2027.
Usung Visi Ruang Aman dan Progresif
Dalam gelaran Konkoorcab bertema “PMII dalam Narasi Pembangunan Aceh, Tajaga Marwah, Ta Rawat Syariat”, Desi membawa visi besar. Ia ingin menjadikan Kopri sebagai ruang aman, kritis, dan transformatif bagi perempuan muda. Tujuannya tak lain untuk memperkuat kepemimpinan, memperluas keadilan, serta memperdalam kontribusi perempuan terhadap pembangunan daerah yang berpihak kepada rakyat.
Untuk mewujudkan itu, Desi juga membawa misi membangun kaderisasi yang inklusif, mendorong kepemimpinan perempuan muda, dan memperkuat organisasi dengan tata kelola yang transparan dan adaptif terhadap perkembangan zaman.
Soroti Isu Kesehatan Mental dan Keamanan Digital
Tidak berhenti di sana, Desi juga menaruh perhatian besar pada isu kesehatan mental dan perlindungan kader. Ia berkomitmen akan membentuk satuan tugas (satgas) responsif, serta melakukan penguatan keamanan digital demi menjamin kenyamanan seluruh kader dalam berproses di organisasi.
Lebih lanjut, ia juga bertekad untuk menciptakan ruang aman yang menghargai keberagaman. Hal ini akan dilakukan melalui pendidikan dan dialog yang bersifat inklusif.
Selain itu, ia menyoroti pentingnya peningkatan kapasitas perempuan di berbagai sektor—politik, sosial, ekonomi, hingga budaya.
Kaderisasi Lengkap, Pengalaman Mumpuni
Secara pengalaman organisasi, Desi Hartika bukanlah nama baru di PMII. Ia telah menempuh dan menyelesaikan hampir seluruh jenjang kaderisasi di organisasi ini. Mulai dari Pelatihan Kader Dasar (PKD), Pelatihan Kader Lanjut (PKL), hingga jenjang kaderisasi khusus perempuan seperti Sekolah Islam Gender (SIG), Sekolah Kader Kopri (SKK), dan SKKN.
Hal ini membuktikan bahwa kapasitas keilmuannya dalam dunia ke-PMII-an dan ke-Kopri-an tidak perlu diragukan.
Siap Perjuangkan Suara Perempuan
Dalam keterangannya kepada media, Desi menyampaikan motivasinya maju dalam kontestasi Konkoorcab ini.
“Saya maju di pemilihan calon Kopri PKC PMII Aceh guna suara perempuan terwakili secara adil serta kebijakan daerah inklusif responsif kebutuhan perempuan dan masyarakat luas,” ujarnya.
Ia juga menegaskan komitmennya untuk mendorong ruang aman bagi semua kader.
“Serta mendorong ruang aman bagi semua kader dengan berdialog inklusif serta pemberdayaan perempuan dari sektor sosial, politik, ekonomi dan budaya,” imbuhnya.
Harapan dan Tahapan Konkoorcab
Desi berharap dukungan penuh dari seluruh kader perempuan di Aceh agar ke depan Kopri bisa menjadi sentrum gerakan intelektual yang responsif, progresif, dan solutif.
Adapun rangkaian tahapan Konkoorcab XII PKC PMII Aceh 2025 adalah sebagai berikut:
-
Pendaftaran Calon: 13–17 Mei 2025
-
Verifikasi Berkas & Penetapan Calon: 18 Mei 2025
-
Penetapan Calon dan Pengambilan Nomor Urut: 19 Mei 2025
-
Pendaftaran dan Verifikasi Peserta Konkoorcab: 20–22 Mei 2025
-
Pelaksanaan Konkoorcab: 30 Mei–2 Juni 2025
Ikuti terus informasi seputar Konkoorcab XII PKC PMII Aceh melalui akun Instagram resmi: @pmiiaceh.
Editor: AKil