Nukilan.id – Dalam Kongres PSSI yang digelar akhir Mei 2022 lalu sudah diputuskan bahwa Liga 2 Indonesia musim 2022 akan digelar paling cepat akhir Agustus. Dikonfirmasi awak media tentang hal tersebut, Presiden Persiraja, H. Nazaruddin Dek Gam membenarkan perihal tersebut, walaupun tidak yakin akan berjalan tepat waktu.
Menyangkut persiapan Persiraja, Dek Gam sapaan akrabnya mengaku belum melakukan persiapan apapun, walaupun demikian diakuinya bahwa kerangka tim Persiraja sudah ada dari pemain yang masih terikat kontrak.
“Walaupun sudah diumumkan, tapikan belum ada kepastian jadwal tersebut, masih berpeluang mundur, informasi yang kami dapat Liga 1 aja belum ada sponsor, apalagi Liga 2, jadi kita masih melihat, waktu juga masih banyak,” ujar Dek Gam yang juga anggota Komisi III DPR RI ini.
Dek Gam juga mempersilahkan kepada pihak-pihak yang selama ini banyak mengkritik Persiraja untuk mengambil alih dan mengelola Persiraja. Baginya kalau ada orang-orang yang merasa lebih mampu darinya dalam mengelola Persiraja silahkan untuk Kelola.
“Jadi begini, saya bukan orang yang anti kritik. Saya menerima masukan-masukan dari fans, supporter, yang mengaku pengamat, dan lain-lain selama itu mampu saya lakukan akan saya lakukan. Tapi bagi saya kalau ada orang-orang yang merasa mampu untuk mengelola Persiraja, silahkan saja”.
“Jadikan ada selama ini yang kritik, cuap-cuap di Media Sosial, merasa mampu mengelola Persiraja, bagi saya tidak masalah,” ujar Politisi PAN ini.
“Saya sudah memenuhi janji kampanye saya kemarin, bahwa saya akan mengembalikan Persiraja ke Liga 1, dan itu sudah saya lakukan. Kemudian ketika Covid datang saya berdiri sendiri untuk mendanai Persiraja, dan takdir mengatakan Persiraja harus degradasi ke Liga 2. Dan sekarang banyak para kritikus yang merasa lebih mampu mengelola Persiraja ya silahkan saja, inikan waktu masih ada, masih panjang untuk persiapan. Lebih dari 3 bulan,” tambah Putra Leupung Aceh Besar ini.
Setelah lima tahun mengambil alih Persiraja, Dek Gam mengakui bahwa musim lalu adalah musim tersulit baginya. Bukan hanya sulit mencari pemasukan dan sponsor, dengan tidak bermain di Aceh saja sudah menggambarkan bagaimana susahnya mengikuti kompetsi Liga 1 musim kemarin.
“Musim lalu adalah musim tersulit bagi saya dan Persiraja, tapi saya tidak meninggalkan Persiraja. Saya tetap memimpin Persiraja dalam masa-masa sulit itu. Saya tetap berupaya untuk bisa mempertahankan Persiraja di massa sulit, bahkan kita membuat perubahan besar di putaran kedua dengan mengontrak pelatih asing dan pemain-pemain baru. Tanpa penonton, tanpa pemasukan, tapi saya tetap bertekad keras untuk tetap menjaga agar Persiraja bertahan di Liga 1, dan sekalipun saya rugi miliaran rupiah, tapi saya tidak pernah meninggalkan hutang sepersenpun.”
“Nah, apalagi musim ini Liga sudah normal. Sudah ada pemasukan dari tiket dan sponsor mungkin juga akan mau karena penonton sudah datang ke stadion. Nah, bagi yang merasa mampu silahkan kelola Persiraja dan kembalikan Persiraja ke Liga 1 seperti yang sudah pernah saya lakukan,” tutup Dek Gam. [Persiraja]