Daun Peugaga Kuliner Tradisional Berbuka Puasa Semakin Langka di Aceh

Share

Nukilan.id – Daun peugaga Kuliner Tradisional Khas Nanggroe Aceh Darussalam penganan Ala berbuka warisan nenek moyang di Serambi Mekkah semakin langka ditemui di Aceh.

Nenek Aisyah (70) pedangang penganan buka Puasa di Bulan Suci Ramdhan di Jalan T.H. Dausyah, Peunayong, satu-satunya di Banda Aceh bersedia meladeni awak media ia mengaku sebelumnya sempat beberapa menolak,

Pada kesempatan itu. disela-sela kesibukan Nenek Aisyah meladeni pelanggan pemberi sambal daun peugaga sejenis urab, menjelaskan. “Banyak pembeli daun peugaga makanan tradional khas ureng Aceh (makanan tradisional khas orang Aceh) yang hampir punah di Serambi Makkah Aceh karena tahu Khasiat dibalik rahasia daun peugaga dan segelintir orang yang faham apa khasiat-Nya, bukan asal beli.” Sebut kepada Media Sidaknews.com, Kamis (22/4/2021).

Disela sela kesibukan melayani pembeli, salah seorang IRT belum ditahui nama mengaku. “Saya sudah menjadi pelanggan nenek setiap hari saya membeli daun peugaga pesanan keluarga terutama pada sore hari menjelang berbuka puasa, daun peugaga nenek ini selain gurih juga berkasiat oleh karena-Nya hampir setiap hari saya beli. kata singat.

Aisyah kembali kisahkan berawal berjualan daun peugaga. “Pasca komplik mendera, asal usul saya padang Tiji, Kabupaten Pidie merasa tidak aman disama kami sekeluarga kegampong peulanggahan, Kutaraja, Banda Aceh, beberapa tuhun kemudian Aceh dilanda gempa dan Tsunami pada tahun 2004, Alhamdulillah kami selamat ada juga sanak saudara kami ramai korban pada saat itu ditengah pendapatan sangat susah.

Namun saya caba berusaha ala kadar berbekal pengalaman dari Nenek moyang pandai meracik daun peugaga saya berjualan, Alhamdulillah banyak penikmat, terutama orang-orang tuan berusia lanjut bahkan juga banyak tamu luar Aceh pada saat ini pasca pemulihan trauma Aceh Tsumani banyak pembeli dari luar Aceh karena pesaran dengan daun peugaga, (pegagan.red) kuliner tradisional Aceh ala buka puasa sehat penuh berkah, Kata Nenek usia senja ini.

Makanan siap saji ini tidak hanya daun peugaga saja, ada 44 tambahan daun dan rempah-rempah kita Cincang halus ala urab tentu-Nya menambah banyak kasiat bisa menyembuhkan beragam jenis penyakit menilimasir pembersihan racun dalam tubuh menetralkan kadar gula dalam pembuluh darah, bahkan bisa menyembuhkan 11 penyakit.

Untuk meracik daun peugaga siap saji tanpa harus masak ini tentu bukan hal yang mudah, butuh keahlian sendiri yakni saya ini sudah menjadi bagian turun-menurun puluhan tahun dari nenek moyang, untuk cincang saja butuh kesabaran bisa memakan waktu dua jam lebih dalam satu ikatan campuran, oleh kerena-Nya maka jarang orang bisa buat, karena bukan keahlian, termasuk anak saya yang jualan diujung sana belim bisa dibuat sendiri, tentu-Nya dangan yang dia jual juga bagian saya buat.” Terang Aisyah.

Terkait bahan baku. “Saya beli dari masyarakat yang sudah terbiasa tahu dimana dia cari dimana, kalau dikampung biasanya di pematang sawah, kebun yang tandus dan mongering, adapun harga perikat yang saya Rp 5000.

Dengan kesulitan maka maka sekarang ini sudah langka adanya pedangan daun peugaga di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), bahkan sekarang ini silit sdah kita temui, selain sulit juga karena tidak mudah meracik bahan apa saja yang harsu kita campur selum kita cincang,

apa lagi dizaman sekarang ini lebih mau beli makan biasa-biasa saja untuk buka puasa, namun bagi tahu maka lebih memilih makanan yang bermanfaat untuk kesehatan.” Terangnya Nenek Aisyah disela kesibukan, turut dibantu salah seorang pemuda melayani pelanggan.[]

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News