Nukilan.id – BPJS Kesehatan buka suara terkait adanya dugaan kebocoran data peserta dan dijual melalui situs. Kepala Humas BPJS Kesehatan, M Iqbal Anas Ma’ruf, menegaskan BPJS Kesehatan konsisten memastikan keamanan data para pesertanya dilindungi.
“Dengan big data kompleks yang tersimpan di server, kami memiliki sistem pengamanan ketat dan berlapis sebagai upaya menjamin kerahasiaan. Termasuk, di dalamnya data peserta JKN-KIS,” tegasnya seperti dilansir di media IDN Times, Kamis (20/5/2021).
Selain itu, pihaknya juga secara rutin melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk memberikan perlindungan data yang lebih maksimal.
Baca juga: Kejaksaan RI Beri Amanat Pembukaan Diklat Terpadu Sistem Peradilan Anak
- BPJS Kesehatan lakukan penelusuran
Terkait dugaan kebocoran data peserta, Iqbal mengatakan saat ini pihaknya sedang melakukan penelusuran lebih lanjut untuk memastikan apakah data tersebut berasal dari BPJS Kesehatan atau bukan.
“Kami sudah mengerahkan tim khusus untuk sesegera mungkin melacak dan menemukan sumbernya,” ujar Iqbal
- Data 279 penduduk bocor
Diketahui, jagat dunia maya dihebohkan dengan kebocoran data 279 juta penduduk Indonesia dan dijual di situs online yang dijual dengan harga 0,15 bitcoin atau sekitar Rp87 juta. Hal tersebut terungkap dari cuitan sebuah akun Twitter @ndagels yang diunggah Kamis, (20/5/2021).
“Hayoloh kenapa ga rame ini data 279 juta penduduk indonesia bocor dan dijual dan bahkan data orang yg udah meninggal, kira-kira dari instansi mana?” cuitnya.
- Data yang dibagikan milik BPJS Kesehatan
Akun tersebut juga mengunggah bukti percakapan diduga penjual data yang menyebutkan data bocor tersebut milik BPJS Kesehatan.
Baca juga: Data BPS: Komponen Pengeluaran Pemerintah Aceh Capai 61,66 Persen
Pemilik data memberikan contoh berisi satu juta data penduduk Indonesia secara gratis ke laman berbagi data seperti bayfiles, anonfiles, dan mega.nz. Sejumlah warganet berkomentar dan memberikan tanggapan bahwa data tersebut cukup valid.
“Ternyata beneran. Sebagian namanya dicek legit loh, ada akun FB-IG-AskFM-nya, dan kocaknya ada data orang-orang era 1920an, evntho sebagian TTL-nya salah. Tapi merinding sih – 279jt bocor. Ini yg free 1jt data,” cuit akun @hafizh di kolom komentar.
Ketika media IDN Times mencoba mengunduh tautan sampel data yang dibagikan, terdapat data BPJS Kesehatan meliputi nomor identitas kependudukan (NIK), Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), telepon, alamat rumah, email, serta identitas pribadi lain. [idntimes.com].