Thursday, May 2, 2024

Ciptakan Ruang Terbuka Hijau, DKP Aceh Tanam Mangrove di PPS Kutaraja

Nukilan.id – Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh mengambil langkah-langkah untuk mencegah pemanasan global melalui penerapan prinsip Eco Fishing Port (EFP), yang bertujuan mencapai keseimbangan antara lingkungan dan manfaat ekonomi dalam pengelolaan pelabuhan. 

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh, Aliman, menyatakan bahwa penerapan prinsip EFP bertujuan mencapai keseimbangan antara aspek komersial dan lingkungan dalam mendukung pengelolaan perikanan yang berkelanjutan.

“Seiring terjadinya pemanasan global saat ini, keberadaan ruang terbuka hijau dianggap sangat penting,” kata Aliman kepada wartawan pada Kamis, 1 Februari 2024.

Untuk mendukung hal ini, Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh melakukan penanaman mangrove sebagai upaya untuk menciptakan ruang terbuka hijau di PPS Kutaraja. Ruang Terbuka Hijau di PPS Kutaraja telah ditetapkan sebagai Kawasan Konservasi Mangrove atau Mangrove Park dengan luas sekitar 8,33 hektar.

“Dan telah dilakukan upaya untuk mengembalikan kawasan tersebut menjadi kawasan terbuka hijau,” tambahnya.

Aliman menyebutkan bahwa beberapa kegiatan, seperti penanaman bersama dengan berbagai instansi dan pemerhati lingkungan secara swadaya, telah dilakukan untuk mendukung inisiatif ini. 

Selain itu, Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh membentuk Kelompok Masyarakat yang peduli terhadap lingkungan, termasuk Kelompok Pemuda Peduli Mangrove Kutaraja (PEMANGKU), yang telah aktif melakukan pembibitan mangrove di kawasan Mangrove Park.

Ini dianggap sebagai langkah awal dalam mewujudkan Mangrove Park di Kawasan PPS Kutaraja. Kawasan ini kini memiliki Mangrove Nursery, di mana telah berhasil membibitkan 10 jenis mangrove dari total 16 jenis mangrove yang ada di Aceh, termasuk Rhizophora stylosa, Rhizophora mucronata, Rhizophora apiculata, Avicennia marina, Avicennia officinalis, Avicennia alba, Bruguiera gymnorrhiza, Bruguiera cylindrica, Ceriops tagal, dan Nypa fruticans.

Selain itu, harapannya adalah bahwa Mangrove Park ini dapat menjadi pusat untuk kegiatan pendidikan, penelitian, dan wisata mangrove di masa mendatang.

“Keberadaan Mangrove Park yang dikelola oleh DKP Aceh ini menjadi contoh bagi pengembangan pelabuhan perikanan yang ramah lingkungan,” pungkasnya.

spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Must Read

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Related News

- Advertisement -spot_img