NUKILAN.ID | Silver Spring – Pemerintah Kabupaten Nagan Raya terus mendorong pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) agar mampu menembus pasar global. Upaya tersebut ditunjukkan dengan partisipasi pada bazar di Gedung IMAAM Center (Indonesian Muslim Association in America), Silver Spring, Maryland, Amerika Serikat, Minggu (15/6/2025).
Dipimpin langsung oleh Bupati Nagan Raya, Dr. Teuku Raja Keumangan (TRK), S.H., M.H., kegiatan ini menampilkan produk unggulan daerah seperti kopi robusta dan arabika dari pegunungan Beutong Ateuh, emping, dendeng sapi dan ikan, hingga giok khas Nagan Raya.
Bupati TRK menyebut, partisipasi dalam bazar ini merupakan langkah nyata pemerintah dalam mendorong kemajuan UMKM. Menurutnya, ini adalah bagian dari strategi untuk membuka akses ekspor berkelanjutan ke pasar internasional, khususnya Amerika Serikat.
“Ini langkah kecil yang kami ambil untuk berdampak besar pada pendapatan asli daerah. Kami tak hanya ingin produk UMKM Nagan Raya dikenal, tapi juga menembus pasar global,” ujarnya.
TRK menambahkan, target jangka panjang pemerintah adalah membangun jaringan langsung dengan pembeli internasional. Amerika Serikat dinilai sebagai pintu masuk strategis karena memiliki potensi pasar yang besar.
Sebagai bentuk keseriusan, Pemkab Nagan Raya merencanakan pembukaan kantor perwakilan di Grove Road West Deptford, New Jersey. Kantor tersebut akan difungsikan sebagai pusat pemasaran dan komunikasi dengan mitra dagang di Amerika.
“Kantor ini akan menjadi hub pemasaran dan komunikasi dengan mitra AS. Dengan demikian, jejaring dengan pembeli Amerika bisa dimaksimalkan untuk mendongkrak skala produksi dan kesejahteraan pelaku UMKM di Nagan Raya,” jelas TRK.
Ia juga menegaskan bahwa pemerintah akan terus memberikan dukungan berupa pelatihan, peningkatan kualitas produk, serta pendampingan hukum bagi para pelaku UMKM.
Keikutsertaan dalam bazar IMAAM Center ini diharapkan mampu membuka jalan bagi pertumbuhan ekonomi lokal. TRK menyatakan optimistis bahwa langkah ini akan menarik investor dan memacu inovasi di sektor UMKM.
“Setiap kopi, emping, atau giok yang laku di sini, adalah bukti bahwa produk desa bisa go-internasional. Ini baru awal dari perjalanan panjang kami membangun Nagan Raya yang mandiri secara ekonomi,” pungkasnya.
Editor: Akil