Nukilan.id – Bank Syariah Indonesia (BSI) optimis bahwa keberadaan ekonomi syariah menjadi salah satu pendorong pemulihan ekonomi nasional.
Hal ini ditunjang oleh integrasi aspek komersial dan sosial yang diterapkan oleh Bank Syariah dan menjadi model dalam membangun resiliensi ekonomi berbasis ekosistem halal.
Chief of Economist Bank Syariah Indonesia, Banjaran Surya Indrastomo menyampaikan, perbankan syariah di Aceh memiliki share 8% terhadap total nilai industri perbankan syariah nasional berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Aceh sendiri miliki aset perbankan syariah mencapai Rp 48,90 Triliun dengan pangsa pasar 8,08%,” sebut Banjaran dalam keterangan tertulis, Rabu (16/6/2021).
Adapun kata dia, dana pihak ketiga (DPK) senilai Rp 36,25 Triliun menyumbang 7,67% dari pangsa pasar industri. Lalu pembiayaan Rp 29,65 Triliun setara dengan 7,48% dari pangsa pasar,
Selain itu, kata dia, untuk sektor unggulan di wilayah Aceh meliputi pertanian, perburuan, kehutanan, dan perikanan, pengadaan listrik, gas, air, pengolahan sampah, limbah, dan daur ulang. Juga real estate dan jasa perusahaan,jasa pendidikan, dan jasa kesehatan dan kegiatan sosial.
Banjaran menambahkan, ekonomi Aceh pada kuartal 2 tahun 2021 ini diperkirakan dapat tumbuh sampai 2,30%, sejalan dengan pemulihan ekonomi nasional.
“Stimulus pemerintah mulai dari PEN, relaksasi PPnBM, DP Pembiayaan KPR 0%, Insentif Pariwisata, serta relaksasi restrukturisasi nasabah terdampak covid-19 menjadi driving faktor pertumbuhan ekonomi di Aceh,” ujar Banjaran.
Dalam kesempatan ini juga, Bank Syariah Indonesia mendukung dan meresmikan Kopdar Gerakan Anak Muda Untuk Ekonomi Syariah (KOPDAR gaMEs). Yang diresmikan oleh Indonesian Islamic Youth Economic Forum (ISYEF) dan Rabu Hijrah yang juga dihadiri oleh Komisaris Independen Bank Syariah Indonesia Arief Rosyid Hasan.
“Masyarakat Aceh sebagai role model penerapan Qanun Aceh merupakan masyarakat yang visioner sehingga harapannya Aceh dapat menjadi daerah strategis dan maju dalam penerapan ekonomi syariah. Didukung dengan pemerintah daerah serta pemuda – pemuda yang mengedepankan prinsip syariah,” papar Arief. []