Nukilan.id – Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh menambahkan dua kota baru dalam mengukur tingkat inflasi/deflasi di Provinsi Aceh tahun 2024. Kota-kota yang ditambahkan adalah Takengon, Kabupaten Aceh Tengah, dan Kuala Simpang, Kabupaten Aceh Tamiang.
Dengan penambahan ini, jumlah kota yang menjadi Indeks Harga Konsumen (IHK) di Aceh menjadi lima.
“Di tahun 2024 akan ada penambahan dua kota inflasi, sebagaimana tindak lanjut dari tahun dasar baru yang akan digunakan, yaitu Aceh Tamiang dan Aceh Tengah,” kata Kepala BPS Aceh, Ahmadriswan Nasution, Selasa (2/1/2023).
Sebelumnya, BPS mengukur tingkat inflasi/deflasi di Aceh berdasarkan tiga kota IHK, yaitu Banda Aceh, Meulaboh di Kabupaten Aceh Barat, dan Kota Lhokseumawe.
Ahmadriswan menjelaskan bahwa penambahan kota IHK ini melibatkan survei biaya hidup (SHB) yang melibatkan proses panjang untuk mencermati perkembangan dinamika komoditas.
Penambahan dua kota sampel inflasi ini diarahkan untuk menanggapi perubahan harga di daerah Aceh saat ini, yang tidak lagi tercakup secara metodologi hanya oleh tiga kabupaten/kota IHK.
“Perjalanan pendataan itu memang terjadi perubahan-perubahan pola konsumsi. Perubahan pola konsumsi itu tentunya menuntut ada perbaikan atau penyempurnaan dari timbangan,” tambahnya.
Dalam upaya mengukur tingkat inflasi/deflasi di Aceh, BPS melakukan pemantauan pada 11 kelompok pengeluaran, antara lain makanan, minuman, tembakau, pakaian, alas kaki, perumahan, air, listrik, bahan bakar, transportasi, perlengkapan, peralatan, pemeliharaan rumah tangga, kesehatan, informasi, komunikasi, jasa keuangan, rekreasi, olahraga, budaya, pendidikan, penyedia makanan/minuman (restoran), dan perawatan pribadi dan jasa lainnya.
“Mudah-mudahan penambahan dua kota IHK dapat merepresentasikan bagaimana perkembangan harga di Aceh tentunya,” tandasnya. [Rjf]