NUKILAN.id | Meulaboh – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Barat terus menggencarkan upaya edukasi tentang mitigasi bencana kepada pelajar di wilayah tersebut. Salah satu kegiatan terbaru dilaksanakan di SDN Seuneubok Teugoh, Kecamatan Arongan Lambalek, pada Senin (12/8/2024).
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) yang ditujukan untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan siswa terhadap berbagai potensi bencana.
Kepala Pelaksana Tugas (Plt) BPBD Aceh Barat, Teuku Ronald Nehdiansyah, menegaskan pentingnya membangun kesadaran bencana sejak dini.
“Pelajar merupakan agen perubahan masa depan. Dengan pemahaman yang baik mengenai mitigasi bencana, mereka bisa menjadi penyampai informasi yang efektif kepada keluarga dan masyarakat sekitar,” kata Teuku Ronald dalam sambutannya.
Kegiatan yang digelar meliputi serangkaian workshop dan simulasi, termasuk materi tentang cara evakuasi yang aman, langkah-langkah penanganan pertama pada korban bencana, serta peran penting komunitas dalam penanggulangan bencana. Teuku Ronald menambahkan, “Kami berharap melalui kegiatan ini, pelajar tidak hanya siap siaga, tetapi juga dapat menanamkan budaya kesadaran bencana di tengah masyarakat.”
Salah seorang warga, Ramli, yang tinggal di dekat sekolah, menyambut baik kegiatan tersebut.
“Kami sangat mendukung edukasi seperti ini. Anak-anak tidak hanya belajar di kelas, tetapi juga mengetahui cara bertindak jika terjadi bencana. Ini sangat penting mengingat daerah kami rawan bencana,” ujarnya.
Ramli berharap agar kegiatan serupa dapat dilakukan secara berkala dan melibatkan lebih banyak komunitas.
“Semakin banyak yang tahu, semakin siap kita menghadapi kemungkinan terburuk,” tambahnya.
Dengan pelaksanaan kegiatan KIE ini, BPBD Aceh Barat berkomitmen untuk terus mengedukasi masyarakat, khususnya pelajar, dalam upaya meminimalisir risiko bencana di masa mendatang. Program ini diharapkan dapat menciptakan generasi yang tanggap bencana dan mampu berkontribusi dalam menjaga keselamatan diri dan lingkungan sekitar.
Editor: Akil