Sunday, May 5, 2024

BPBA Sosialisasi Sekolah Madrasah Aman Bencana di Aceh Tengah

Nukilan.id – Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) menggelar sosialisasi, workshop dan focus group discussion (FGD) Sekolah Madrasah Aman Bencana (SMAB) tahun 2023 di Takengon, Aceh Tengah pada 25-27 Juli 2023.

Kegiatan tersebut diikuti 30 orang peserta perwakilan SKPK, institusi dan lembaga terkait serta perwakilan beberapa sekolah yang berdampak bencana gempa.

Pada kegiatan itu, Kepala Pelaksana BPBA, Ilyas, diwakili oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBA, Bobby Syahputra.

Ketua Panitia Pelaksana Kegiatan, Yudhi Satria, Kamis (27/7/2023) menyampaikan, kegiatan kesiapsiagaan bencana berbasis sekolah dipusatkan pada penguatan kapasitas manajemen sekolah.

Baca Juga: Banjir di Aceh Mulai Surut, BPBA Imbau Warga Tetap Waspada

“Kemudian juga ada guru dan siswa, guna memberi dampak positif terhadap penumbuhan kesadaran, pengetahuan, dan perubahan kebijakan pada sekolah yang akan menjadi binaan,” kata Yudhi.

Pada saat sosialisasi, kata dia, para narasumber yang berasal dari BPBD setempat menyampaikan materi tentang karakteristik bencana daerah oleh Gusti Martarosa.

Kemudian, dilanjutkan Fazli terkait kebijakan dan strategi SMAB serta pemaparan pengenalan SMAB oleh Rizki Wan Oktabina.

Ia mengatakan, adanya dukungan baik dari dinas pendidikan, pengawas sekolah, komite sekolah dan dewan guru di sekolah, semakin memperkuat dampak program, khususnya dalam hal pembuatan peta atau jalur evakuasi.

Selain itu, hal tersebut juga berdampak pada penyusunan protap kebencanaan, integrasi materi kebencanaan dalam kurikulum, penyediaan media pembelajaran kebencanaan, dan pelaksanaan simulasi atas inisiatif sekolah.

“Adapun lanjutan dari kegiatan sosialisasi, workshop dan FGD SMAB di Kabupaten Aceh Tengah, nantinya akan dilanjutkan pemantapan pelaku, gladi bersih dan simulasi sekolah madrasah aman bencana yang dijadwalkan akan dilaksanakan pada Agustus mendatang,” ujarnya.

Sementara iru, Pj. Bupati Aceh Tengah, T Mirzuan menyampaikan pendidikan adalah hak setiap warga negara tidak terkecuali saat situasi darurat bencana dan pasca bencana.

Kata dia, dalam situasi darurat bencana dan pascabencana merupakan salah satu tujuan utama yang ingin kita dicapai dalam penyelenggaraan program ini.

“Selain itu, berdasarkan data Kemendikbudristek dan BNPB tahun 2022, lebih dari 62 ribu sekolah dan 12 juta siswa terdampak bencana, serta 57% satuan pendidikan terpapar lebih dari satu ancaman bencana,” jelas Mirzuan. [Info Publik]

Baca Juga: BPBA Gelar Pelatihan Mitigasi Kebencanaan Menuju Desa Tangguh Bencana 2022

spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Must Read

- Advertisement -spot_img

Related News

- Advertisement -spot_img