Nukilan.id – Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia melalui Direktorat Kerja Sama Deputi Bidang Hukum dan Kerja Sama melaksanakan kegiatan Monitoring dan Evaluasi Kerja Sama Dengan Komponen Masyarakat, di Cisarua, Bogor, Kamis (2/12/2021).
Kegiatan tersebut dibuka secara langsung oleh Direktur Kerja Sama BNN RI, Drs. Achmad Djatmiko, M.A. Dalam sambutannya, ia menjelaskan tujuan kegiatan ini adalah untuk mengevaluasi kerja sama yang sudah dilaksanakan BNN RI dengan komponen masyarakat seperti instansi swasta, lembaga pendidikan dan organisasi keagamaan.
“Melalui evaluasi ini diharapkan terbentuk kesamaan pola pikir dan tindakan guna mewujudkan sinergitas pelaksanaan program P4GN yang berkesinambungan dan tidak terjadi sleeping MoU,” imbuh Direktur Kerja Sama.
Dalam dinamika kerja sama yang telah dilakukan selama ini, Achmad Djatmiko menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan yang perlu diperbaiki.
“Masih banyak peluang-peluang dalam hal kerja sama untuk diperluas, oleh karena itulah kita berharap juga masukan atau ide dapat muncul dari komponen masyarakat dalam rangka meningkatkan kerja sama,” imbuhnya.
Senada dengan hal ini, Direktur Pemberdayaan Alternatif Deputi Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Teguh Iman Wahyudi, S.H.,M.M memiliki pandangan serupa, bahwa efektivitas kerja sama BNN RI dengan stakeholders harus terus dilakukan perbaikan.
Ia menyoroti beberapa pihak masih belum melaksanakan kegiatan yang sudah tertuang dalam ruang lingkup nota kesepahaman. Namun apresiasi juga ia sampaikan kepada pihak komponen masyarakat yang telah memberikan kontribusi nyata dalam mendukung upaya P4GN, seperti PT Bintang Toedjoe sudah banyak berikan kontribusi melalui pelatihan life skill budidaya jahe merah di wilayah rawan narkoba, sekaligus pemberian bantuan bibit dan sarana produksi.
Apresiasi serupa juga diberikan kepada PT JAPFA Comfeed dan Golden Daru Utama yang telah mendukung program Grand Design Alternative Development (GDAD) di Aceh Besar, Gayo Lues dan Birueun. Kedua perusahaan tersebut membeli hasil panen jagung dari para petani yang tergabung dalam program GDAD dengan harga lebih tinggi dari Harga Pembelian pemerintah (HPP).
Sinergitas dengan komponen masyarakat juga diakui sangat penting oleh Direktur Penindakan dan Pengejaran Deputi Bidang Pemberantasan BNN RI, Drs. I Wayan Sugiri, S.H.,S.I.K.,M.Si. Dalam konteks pemberantasan, ia mengatakan berbagai pengungkapan kasus lewat kiriman paket berhasil diungkap karena adanya informasi awal dari pihak perusahaan jasa pengiriman barang.
Dapat disimpulkan bahwa kekuatan kerja sama antara BNN RI dengan komponen masyarakat sangat vital sehingga harus terus ditingkatkan dan dikembangkan. Hal ini diamini oleh Yulika, Program Manager CSR PT Astra International yang menilai bahwa kerja sama antara Astra dengan BNN RI sangat potensial untuk dikembangkan lebih besar, misalnya dalam program Desa Bersinar. Menurutnya, program itu bisa dikolaborasikan dengan Astra yang memiliki desa binaan di 34 provinsi. [bnn]