BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem di Aceh Tiga Hari ke Depan

Share

Nukilan | Banda Aceh – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Iskandar Muda (SIM) Banda Aceh mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem di wilayah Provinsi Aceh untuk periode 7 hingga 9 Agustus 2025.

Prakirawan yang bertugas, Muhammad Niza Andria menyebutkan adanya sejumlah faktor atmosfer yang berpotensi memicu peningkatan curah hujan dan angin kencang. Di antaranya adalah aktifnya fenomena Dipole Mode yang bergerak ke arah barat di wilayah Samudra Hindia barat Sumatra, adanya daerah belokan angin dan konvergensi, serta suhu muka laut yang hangat di perairan Aceh. Kondisi tersebut dinilai dapat meningkatkan potensi pembentukan awan hujan akibat penambahan massa uap air.

“Cuaca Aceh dalam beberapa hari kedepan masih berpotensi terjadi hujan ringan hingga sedang dan perlu juga diwaspadai potensi angin kencang,” ujar Muhammad Niza Andria kepada Nukilan, Kamis (7/8/2025).

BMKG mencatat sejumlah wilayah yang berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, yaitu pada 7 Agustus 2025: Aceh Barat, Aceh Besar, Aceh Tamiang, Aceh Utara, Gayo Lues, Lhokseumawe, dan Bener Meriah. Kemudian pada 8 Agustus 2025: Aceh Barat Daya, Aceh Besar, Aceh Jaya, Aceh Selatan, Aceh Tenggara, Aceh Timur, Bener Meriah, Bireuen, Pidie, dan Gayo Lues. Dan 9 Agustus 2025: Aceh Barat, Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, Aceh Singkil, Gayo Lues, Simeulue, dan Subulussalam.

Sementara itu, wilayah yang berpotensi mengalami angin kencang meliputi, pada 7 Agustus 2025: Aceh Barat, Aceh Besar, Aceh Selatan, Aceh Singkil, Banda Aceh, Simeulue, dan Subulussalam. Dan 8 dan 9 Agustus 2025: Aceh Barat, Aceh Besar, dan Banda Aceh.

BMKG mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap kemungkinan terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang, terutama di daerah rawan seperti lereng perbukitan dan sekitar aliran sungai.

“Masyarakat disarankan untuk segera menjauh dari lereng dan aliran sungai apabila melihat awan hitam tebal dan hujan mulai turun meskipun hanya rintik-rintik, khususnya di kawasan pegunungan,” kata Niza.

Peringatan dini ini diharapkan menjadi acuan bagi pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem yang bisa berdampak terhadap keselamatan dan aktivitas sehari-hari. []

Reporter: Sammy

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News