NUKILAN.id | Banda Aceh – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Iskandar Muda Banda Aceh mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem yang diprediksi melanda sejumlah wilayah di Aceh sejak 8 hingga 10 April 2025.
Cuaca ekstrem ini ditandai dengan hujan lebat yang disertai kilat, petir, dan angin kencang. Potensi tersebut, menurut BMKG, dipicu oleh sejumlah faktor meteorologis yang cukup kompleks.
“Adanya belokan angin (shearline), konvergensi, serta aktivitas gelombang Rossby Ekuatorial turut memicu pertumbuhan awan hujan. Selain itu, anomali suhu muka laut yang hangat di perairan barat Aceh juga berkontribusi terhadap peningkatan massa uap air,” ujar Koordinator Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Sultan Iskandar Muda, Anang Arianto, dalam keterangannya kepada RRI, Rabu (9/4/2025).
Akibat kondisi atmosfer yang labil tersebut, sejumlah daerah di Aceh berpotensi terdampak. Pada 8 April, wilayah dengan risiko tinggi antara lain Aceh Barat, Aceh Barat Daya, Aceh Jaya, Aceh Selatan, Aceh Tamiang, Aceh Tengah, Aceh Tenggara, Gayo Lues, Nagan Raya, dan Subulussalam.
Memasuki 9 April, wilayah terdampak meluas mencakup Aceh Besar, Bener Meriah, Bireuen, Lhokseumawe, Pidie, dan Pidie Jaya. Sementara itu, pada 10 April, potensi hujan lebat masih mengancam Aceh Timur dan beberapa daerah lainnya.
BMKG mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang yang bisa terjadi akibat hujan deras berkepanjangan.
“Jika terlihat awan tebal berwarna gelap dan hujan mulai turun, terutama di wilayah pegunungan, masyarakat diimbau segera menjauh dari lereng dan aliran sungai untuk menghindari risiko bencana,” tambah Anang.
BMKG juga mengingatkan agar nelayan dan pengguna transportasi laut memperhatikan perkembangan informasi cuaca, mengingat angin kencang dapat memicu gelombang tinggi di sejumlah perairan Aceh.
Editor: Akil