NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Meski telah memasuki musim kemarau, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Aceh memperkirakan sejumlah wilayah di Aceh masih berpeluang diguyur hujan. Wilayah Aceh Besar, misalnya, hari ini diprediksi mengalami hujan dengan intensitas ringan.
“Secara umum kondisi cuaca di wilayah Aceh hari ini diprediksi cuaca sangat cerah. Meski demikian, terpantau beberapa wilayah di Aceh seperti Jantho dan wilayah utara dan timur Aceh berpotensi hujan ringan untuk hari ini,” ujar Dedi Ardana, Prakirawan BMKG Aceh, Kamis (29/5/2025).
Tidak hanya hari ini, hujan juga diperkirakan akan kembali terjadi dalam beberapa hari ke depan. Ini tentu menjadi perhatian, terutama karena kondisi saat ini berada di periode kemarau yang biasanya ditandai dengan cuaca kering dan panas.
Lebih lanjut, Dedi mengingatkan masyarakat agar tetap waspada terhadap kemungkinan cuaca ekstrem. Menurutnya, dalam tiga hingga empat hari mendatang, Aceh berpotensi diguyur hujan dengan intensitas sedang.
“Meski saat ini Aceh memasuki musim kemarau, namun masyarakat dihimbau untuk mewaspadai hujan dan cuaca ekstrim yang dapat terjadi saat ini,” tambahnya.
Selain potensi hujan, BMKG juga memantau adanya titik panas yang muncul di beberapa wilayah.
“Dalam beberapa hari ini kami memantau ada beberapa titik panas khususnya di wilayah Aceh Tengah, Aceh Timur, Bireun dan Aceh Barat Daya. Cuaca yang cukup ekstrim di wilayah Aceh dapat memicu terjadinya titik panas, tentunya hal ini dibutuhkan perhatian dari masyarakat khususnya petani,” ujar Dedi.
Sementara itu, kondisi perairan di sekitar Aceh terpantau cukup normal. Gelombang laut di lintasan Sabang-Banda Aceh berkisar antara 0,5 hingga 1 meter. Untuk wilayah barat dan selatan, gelombang tercatat mencapai 0,5 hingga 0,75 meter. Sedangkan di utara dan timur Aceh, ketinggian gelombang bisa mencapai hingga 1,5 meter.
BMKG menegaskan, meskipun Aceh tengah berada dalam musim kemarau, masyarakat diimbau untuk tidak lengah. Potensi cuaca buruk seperti hujan lebat, angin kencang, bahkan kebakaran hutan dan lahan, tetap bisa terjadi secara tiba-tiba.
Editor: Akil