BI Aceh Siapkan Rp2,5 Triliun untuk PON XXI, Dorong Transaksi Tunai dan Digital

Share

NUKILAN.id | Banda Aceh – Bank Indonesia (BI) Perwakilan Aceh menyiapkan uang kartal sekitar Rp2,5 triliun guna memenuhi kebutuhan uang tunai selama penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut yang akan berlangsung pada 8-20 September 2024.

Kepala Unit Pengelolaan Uang Rupiah BI Aceh, M. Ali Yamin, menyatakan bahwa pihaknya telah memperkirakan kebutuhan uang tunai untuk PON XXI baik di BI Aceh maupun BI Wilayah Lhokseumawe.

“Untuk Bank Indonesia di Banda Aceh, kami siapkan Rp1,5 triliun. Uang ini belum beredar di masyarakat, kita stok untuk PON. Sedangkan untuk Bank Indonesia Lhokseumawe, kebutuhannya sekitar Rp900 miliar hingga Rp1 triliun,” ujarnya di Banda Aceh, Jumat (19/7).

BI Aceh berharap stok uang yang telah disiapkan dapat memenuhi kebutuhan uang tunai para atlet, ofisial, pendukung, dan wisatawan, sehingga memperlancar transaksi keuangan di Tanah Rencong.

“Kita harapkan mereka bisa menggunakan uang tersebut untuk belanja di Aceh, sehingga masyarakat Aceh bisa menikmati uang tersebut dari hasil penjualan UMKM, dan sebagainya,” tambah Ali Yamin.

Kepala Kantor Wilayah BI Aceh, Rony Widijarto, menyatakan pihaknya juga memanfaatkan momentum PON XXI untuk akselerasi penggunaan sistem pembayaran Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) sebagai upaya mendukung pengembangan ekonomi dan keuangan digital di Aceh.

“Hingga Mei 2024, pengguna QRIS di Aceh mencapai 574.246 dari target 652.551 pengguna pada tahun ini. Penyelenggaraan PON XXI di Aceh menjadi momentum penting untuk peningkatan digitalisasi di Aceh,” ujar Rony.

Untuk volume transaksi, hingga Mei 2024, BI mencatat terdapat 5,80 juta transaksi QRIS di Aceh, mencapai 56,8 persen dari target 10,2 juta transaksi pada 2024.

“Kami terus melakukan berbagai kegiatan untuk akselerasi QRIS ini karena sangat bermanfaat tidak hanya untuk masyarakat, namun juga untuk UMKM,” tambahnya.

Selain itu, BI memproyeksikan ekonomi Aceh akan tumbuh antara 4 hingga 4,8 persen setelah penyelenggaraan PON XXI, tergantung bagaimana kebutuhan Aceh dapat terpenuhi melalui peningkatan produksi dalam daerah.

“Contoh, warung kopi, autentik pertumbuhannya akan sangat tinggi karena produksinya di sini. Namun, barang suvenir seperti kaos yang diambil dari Medan akan kecil pertumbuhannya,” ujar Rony.

Editor: Akil

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News