Sunday, April 28, 2024

Benarkah Puasa Dapat Menurunkan Kadar Gula Darah?

NUKILAN.id | Banda Aceh – Dalam hitungan hari umat Islam di seluruh dunia bakal melaksanakan ibadah puasa. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa puasa baik untuk kesehatan. Lantas, benarkah puasa dapat mengurangi kadar gula darah?

Dikutip dari fk.ui.ac.id, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Ari Fahrial Syam menyampaikan bahwa orang yang berpuasa dengan benar akan mengalami penurunan kadar kolesterol serta gula dalam darah. Saat sedang berpuasa, tubuh akan mendapat asupan makanan yang terbatas dan teratur. Puasa dianjurkan dilakukan oleh penderita kolesterol.

“Dengan kita berpuasa Ramadan ini, kita mengurangi makan yang tentu akan berdampak terjadinya penghancur lemak-lemak di dalam tubuh, otomatis kondisi inilah yang membuat kadar kolesterol kita menjadi lebih baik,” katanya.

Selain penderita kolesterol, puasa juga baik dilakukan oleh penderita diabetes. Karena itu mereka perlu memperhatikan asupan makanan dengan menghitung asupan kalori yang masuk ke dalam tubuh. Kelebihan atau kekurangan asupan kalori akan berpengaruh bagi timbulnya komplikasi diabetes di kemudian hari.

Namun, menurut Ari, penderita diabetes sebaiknya melakukan check-up terlebih dahulu agar dapat memperhitungkan gula darahnya. “Sebaiknya melakukan konsultasi kepada dokter terlebih dahulu, karena tidak semua penderita diabetes boleh berpuasa. Secara umum pasien-pasien diabetes melitus ini bisa berpuasa Ramadan,” jelasnya.

Selama berpuasa penderita kolesterol maupun diabetes juga harus menjaga pola makan dan tidak hanya mengurangi makan, tetapi juga harus menghindari makanan tinggi lemak dan tinggi gula.

Kadar gula darah (KGD) adalah banyaknya zat gula atau glukosa di dalam darah. KGD perlu dijaga dalam batas normal agar tidak terjadi gangguan di dalam tubuh.

DM merupakan salah satu akibat dari tingginya KGD yang kebanyakan disebabkan oleh disfungsi insulin. Peningkatan KGD pada pasien DM melebihi 126 mg/dL pada gula darah puasa dan 200 mg/dL pada gula darah sewaktu.

Puasa intermiten diketahui dapat mengurangi adipositas yang menyebabkan pengurangan resistensi insulin. Hal ini diakibatkan oleh pengurangan asupan kalori dan pemrograman ulang metabolik yang merupakan efek dari puasa intermiten.

Selain itu, pengurangan asupan kalori dapat meningkatkan healthier aging dan mengurangi terjadinya penyakit kronis akibat peningkatan Activated Protein Kinase (AMPK). Hal ini memiliki kesamaan dengan mekanisme aksi dari obat metformin, yaitu obat untuk menurunkan KGD pada penderita diabetes.

spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Must Read

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Related News

- Advertisement -spot_img