Bayi Orangutan Lahir di Jantho, Tanda Kesuksesan Program Reintroduksi

Share

NUKILAN.id | Banda Aceh – Kabar gembira datang dari Pusat Reintroduksi Orangutan di Cagar Alam Jantho, Aceh Besar. Seekor bayi orangutan berjenis kelamin betina telah lahir di sana, menambah semarak upaya konservasi yang dilakukan selama ini. Bayi orangutan tersebut diperkirakan sudah berusia 1-2 pekan.

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, Ujang Wisnu Barata, mengonfirmasi kelahiran tersebut di Banda Aceh pada Senin (22/7/2024). “Bayi orangutan itu lahir dalam keadaan sehat dari induknya, Wenda, yang merupakan orangutan betina dewasa di pusat reintroduksi ini,” ujarnya kepada Antara.

Menurut Ujang, momen istimewa ini pertama kali diketahui pada Jumat (19/7/2024) oleh tim BKSDA Aceh. Bayi orangutan ini menjadi yang ketujuh lahir di Cagar Alam Jantho sejak program reintroduksi orangutan dimulai pada 2011.

“Untuk nama bayi orangutan, kami belum memberikannya. Kami akan melaporkannya terlebih dahulu ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK),” tambah Ujang.

Cagar Alam Jantho dikenal sebagai habitat bagi banyak satwa liar, termasuk orangutan Sumatera. Lebih dari 120 individu orangutan telah dilepasliarkan di sana sebagai bagian dari program reintroduksi yang dikelola oleh BKSDA Aceh bersama dengan Yayasan Ekosistem Lestari (YEL) di bawah Sumatran Orangutan Conservation Programme (SOCP). Pusat reintroduksi ini didirikan berdasarkan SK Menteri Kehutanan pada 31 Agustus 2010.

Program reintroduksi ini merupakan upaya penting dalam menjaga kelestarian orangutan Sumatera yang semakin terancam punah. “Kelahiran bayi orangutan ini adalah tanda kesuksesan program reintroduksi kami,” ujar Ujang bangga.

Pusat Reintroduksi Orangutan di Jantho berlokasi di Cagar Alam Hutan Pinus Jantho, yang merupakan salah satu kawasan konservasi dengan keanekaragaman hayati yang tinggi. Selain orangutan, banyak satwa liar lain yang hidup dan berkembang biak di kawasan ini, menjadikan Jantho sebagai salah satu cagar alam yang sangat penting di Indonesia.

Editor: Akil

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News